TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurs rupiah bergerak menguat di akhir pekan lalu. Mengutip Bloomberg, pada Jumat (22/2) di pasar spot, rupiah tercatat menguat 0,09% ke Rp 14.057 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indoensia, rupiah tercatat melemah 0,15% ke Rp 14.079 per dollar AS.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah di akhir pekan termasuk tipis. Begitu pun dengan pelemahan dollar AS, Lukman nilai melemah tipis dan cenderung stagnan.
"Dollar AS melemah karena minim data ekonomi di akhir pekan jadi pergerakan cenderung flat," kata Lukman, Jumat (22/2/2019).
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang tidak banyak juga disebabkan pelaku pasar masih cenderung wait and see.
Baca: Jusuf Kalla: Relawan PMI Bekerja Sukarela, Imbalannya Hanya Tuhan yang Tahu
Sementara, dari dalam negeri, keputusan BI untuk menahan suku bunga di 6% dalam jangka pendek akan menahan penguatan rupiah. "Jadi stuck di sekitar Rp 14.000 per dollar AS," kata Lukman.
Untuk perdagangan, Senin (25/2), Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah terhadap dollar akan cenderung datar karena minim data ekonomi. Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.125 per dollar AS pada perdagangan awal pekan depan.
Reporter: Danielisa Putriadita
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul: Analis: Awal pekan rupiah diproyeksikan bergerak mendatar