TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku-Papua menambah penyaluran BBM untuk wilayah Sentani dan mengirimkan tambahan bantuan yang disalurkan melalui Posko Induk Kantor Bupati Jayapura.
Hal ini sebagai langkah cepat tanggap penaggulangan banjir bandang Sentani.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho menjelaskan penambahan penyaluran BBM dilakukan untuk memperlancar evakuasi dan mobilisasi pengungsi korban banjir bandang akhir pekan lalu.
"Pertamina menambah penyaluran BBM ke SPBU Sentani untuk menjaga ketahanan stok SPBU. Pertamina juga memprioritaskan kebutuhan Biosolar untuk kendaraan berat Pembersih Lumpur Lanud (Pangkalan Udara TNI AU)," ujarnya di Jayapura.
Baca: Intip Persiapan Ririn Dwi Ariyanti Saat Ajak Anak ke Tempat Kerja
Brasto menambahkan bahwa pihaknya juga hari ini memasok kembali Dexlite untuk kebutuhan genset Posko Bencana Banjir Bandang Sentani.
"Penyaluran tambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM, membantu alat berat untuk membersihkan lumpur dan puing-puing serta untuk penerangan posko tanggap darurat," tambahnya.
Pertamina juga menyalurkan tambahan bantuan berupa LPG ukuran 50kg yang digunakan di dapur umum BPBD Provinsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, tim SAR gabungan terus menemukan korban sehingga jumlah korban terus bertambah.
Hingga Rabu (20/3/2019) pagi, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan tercatat 104 orang meninggal dunia, dimana 97 orang korban di Kabupaten Jayapura dan 7 orang korban di Kota Jayapura.
"Belum semua korban berhasil diindentifikasi. Ada 40 korban meninggal dunia yang belum diidentitikasi sehingga Bupati Jayapura memutuskan korban akan dimakamkan secara massal besok," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemakaman massal diputuskan setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak gereja yang dituangkan dalam bentuk tertulis.
Pemda Jayapura sudah menyiapkan lahan dan kendaraan untuk pemakaman massal
Sementara itu, lanjut Sutopo, 79 orang belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan.
"Sebanyak 160 orang luka-luka dimana 85 orang luka berat dan 75 orang luka ringan," tutur Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, Sutopo mengatakan hingga saat ini tercatat 9.691 orang mengungsi yang tersebar di 18 titik pengungsi.