Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layanan pesan-antar makanan dan minuman, GrabDood mencatatkan kinerja positif sepanjang 2018.
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengungkapkan, pertumbuhan volume transaksi GrabFood di Indonesia mencapai 10 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.
Sementara secara keseluruhan di enam negara di Asia Tenggara, pertumbuhannya mencapai 45 kali lipat.
"Pendapatan GrabFood di Asia Tenggara pun telah tumbuh 45 kali lipat dari Maret 2018 hingga Desember 2018. Di Indonesia saja 10 kali lipat," kata Ridzki dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Baca: Soal Aturan Tarif Ojek Online, Grab Masih Tunggu Salinan Resmi dari Kemenhub
Menurut dia, pertumbuhan tersebut didorong oleh penggunaan transportasi online yang kian masif. Apalagi, sistem pembayaran digital membuat transaksi lebih mudah.
"DItambah lagi kerja sama di pembayaran dengan OVO. Ini membantu menumbuhkan GrabFood dengan cepat," ujarnya.
Selain itu, kehadiran layanan GrabFood di kota-kota Indonesia tumbuh pesat. Layanan GrabFood yang baru tersedia 13 kota pada Januari 2019, menjadi tersedia di 178 kota di tahun berikutnya.
Dia melanjutkan, kunci keberhasilan kesuksesan GrabFood itu adalah layanan yang baik, termasuk durasi dari konsumen pesan makanan hingga menerimanya disebut relatif singkat.
"Rata-rata waktu pengantaran 29 menit dari 2017 ke 2018. Kita buat pengantaran semakin efisien dan efekif," pungkasnya.