News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Riset: Banyak Promo dan Harga Miring Jadi Alasan Wanita Indonesia Rekomendasikan Situs E-Commerce

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Head of Communication, Hi-Tech and Media Industry MarkPlus, Inc. Rhesa Dwi Prabowo (dua dari kiri) di acara paparan hasil riset terbaru MarkPlus Inc., tentang e-commerce bertajuk Women & E-Commerce Survey 2019 #UntukPerempuan di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2018 lalu MarkPlus Inc., merilis hasil riset tentang brand e-commerce mana yang menjadi top of mind di mata konsumen. Awal tahun ini, perusahaan konsultan marketing dan riset ini kembali menggelar riset serupa.

Riset kali ini bertajuk Women & E-Commerce Survey 2019 #UntukPerempuan. Tema utamanya, adalah melihat brand e-commerce mana saja menjadi favorit perempuan, serta seberapa jauh e-commerce mempermudah kehidupan atau memberdayakan segmen tersebut.

Alasannya, kehadiran e-commerce sebagai platform belanja online, memiliki benefit dan pengalaman transaksi berbeda dibanding membeli langsung di gerai atau offline.

Termasuk juga behaviour atau perilaku berbelanja di platform online tersebut.

"Apa yang mendorong para perempuan bertransaksi di e-commerce hingga seperti apa e-commerce bisa mempermudah hidup mereka," ujar Head of Communication, Hi-Tech and Media Industry MarkPlus, Inc. Rhesa Dwi Prabowo yang menjadi penanggungjawab riset.

Survei ini menyasar dari sisi brand mana yang menjadi pilihan dan top of mind perempuan. Pemain-pemain besar seperti Shopee, Tokopedia, sampai Zalora menjadi brand besar yang sering disebut namanya dalam survei.

Secara umum, dari semua brand e-commerce, Shopee berhasil mengungguli brand lain dengan persentase 56%. Setelah itu baru diikuti Tokopedia dan Lazada yang terpaut cukup jauh, sebesar 16,3% dan 11,8%.

Baca: FOTO-FOTO: Lima Momen Dramatis Kemeriahan Kampanye Prabowo di Kota Palembang

Untuk pilihan brand e-commerce yang bergerak di bidang fashion pun, sebagai salah satu interest perempuan dalam berbelanja, Shopee tetap menjadi pilihan utama walau ada brand khusus fashion seperti Zalora.

Shopee meraih persentase sebanyak 50,2%, di mana Zalora sendiri ada di posisi dua dengan persentase 9,5%, diikuti Lazada dengan 8,8%.

Rhesa Dwi Prabowo menyatakan, ada 3 faktor utama pemicu perempuan merekomendasikan sebuah brand e-commerce kepada rekannya yang lain. Pertama adalah banyaknya promo, lalu harga produk lebih murah, baru faktor gratis ongkir.

Baca: FOTO-FOTO Eksterior Hyundai Kona yang Akan Meluncur di IIMS 2019

Namun jika dilihat dari sisi manfaat berbelanja lewat e-commerce, mayoritas perempuan dalam survei setuju kehadiran platform belanja online tersebut mempermudah bertransaksi dibanding harus ke toko langsung.

"Bisa dilakukan di mana saja dan hemat waktu. Hal ini tentu menarik, karena bukan faktor harga terjangkau yang menjadi pertimbangan utama berbelanja online. Tapi ketika merekomendasikan brand, harga jadi salah satu faktor utama," bebernya.

Dia menyebutkan, faktor harga tentu saja menjadi alasan utama yang membuat seberapa banyak perempuan menghabiskan uang ketika belanja di e-commerce. Dilihat dari usia, perempuan 18 sampai 41 tahun menghabiskan kurang dari Rp 250.000 sekali transaksi.

Berbeda dengan usia 42 sampai 55 tahun, yang menghabiskan antara Rp 250.000 sampai Rp 500.000 dalam sekali transaksi. Walau begitu, frekuensi berbelanja di e-commerce bagi perempuan setengah baya ini tidak sesering perempuan usia 18 sampai 41 tahun.

Riset MarkPlus Inc., ini menyasar 1.200 sampel responden di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali dengan rentang usia yang diambil mulai dari 18 tahun sampai 55 tahun.

Mayoritas responden berusia di kisaran 24 sampai 29 tahun dengan mata pencaharian sebagai karyawan swasta. Dari waktunya, riset dilakukan pada bulan Februari 2019.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini