News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Respons Hasil Quick Count Pilpres 2019, Rupiah Diperkirakan Menguat

Penulis: Ria anatasia
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyapa pendukungnya usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil perhitungan cepat atau quick count dari sejumlah survey kredibel menunjukkan hingga Rabu (17/4/2019) malam, paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin unggul dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hasil Pilpres 2019 tersebut diyakini akan memberi sentimen positif dari pelaku pasar, sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan mengalami penguatan dalam beberapa waktu ke depan.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengatakan, sentimen penguatan terhadap mata uang Garuda sudah terlihat di pasar valas berjangka atau Non-Deliverable Forwards (NDF USD/IDR) di pasar global yang menunjukkan adanya tren pelemahan pada mata uang dolar AS.

Dengan begitu, menurutnya, rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Kamis (18/4/2019) di pasar spot valas domestik, meskipun volume perdagangan cenderung tipis mengingat efektif perdagangan tersisa hari ini dan Jumat akan libur kembali.

Baca: Bandingkan Hasil Quick Count: Siapa Menang di Sumatera? Siapa Menang di Jawa? Jokowi atau Prabowo?

Baca: Prabowo Kalah di TPS Habib Rizieq, Amien Rais, Sandiaga Uno dan Tommy Soeharto

"Mengingat sentimen eksternal juga turut mendukung penguatan rupiah dimana pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal I 2019 yang masih sedikit lebih tinggi dari perkiraan," katanya.

Josua memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat hingga di kisaran level Rp. 13.950-Rp. 14.100.

"Nilai tukar rupiah pada pasar domestik diperkirakan menguat hingga ke level Rp13.950-Rp14.100 dalam jangka pendek ini," tuturnya.

Menurut Josua, para pelaku pasar terutama investor global berharap kegiatan ekonomi dan bisnis dapat terus berlanjut di tengah dinamika kondisi politik yang masih bergejolak.

"Investor juga akan mengapresiasi reformasi struktural serta deregulasi kebijakan ekonomi yang akan berdampak positif bagi keberlanjutan perekonomian Indonesia dalam jangka menengah-panjang," pungkasnya.

Sementara itu hingga saat berita ini ditulis, nilai tukar rupiah tercatat berada di level 14.085 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat tipis 0,02 persen dibandingkan saat penutupan perdagangan sebelumnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini