TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat agar beralih dari menggunakan transportasi pribadi khususnya sepeda motor ke transportasi massal untuk mudik lebaran tahun ini.
Dia mengatakan, tingkat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi, yaitu mencapai 70 persen dari kecelakaan selama periode mudik lebaran tahun lalu.
"Angka kecelakaan tinggi di darat, itu diakibatkan oleh kendaraan khususnya motor," kata Budi usai menghadiri rapat koordinasi persiapan mudik lebaran 2019 di kantornya, Jakarta, Senin (22/4/2019).
"Oleh karenanya mudik lebaran kali ini yang berkaitan dengan kegiatan yg masif, kami menganjurkan saudara-saudara kami tercinta agar tidak menggunakan sepeda motor karena kecelakaannya itu angkanya hingga 70 persen," tambahnya.
Baca: Kemenhub Gelar Rakor Persiapan Mudik Lebaran
Untuk itu, Kementerian Perhubungan menambahkan kapasitas program mudik gratis.
Adapun kuota untuk angkutan sepeda motor gratis menggunakan kereta api dan kapal laut sebanyak 18.096 unit.
"Saya bayangkan mereka hingga ke Cirebon misalnya (naik motor) pasti kelalahan sekali itu. Jadi gunakanlah angkutan lain, bahkan Kemenhub sediakan program mudik gratis dan angkut motor gratis," kata Budi.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
Baca: Ada Momentum, Kenapa Prabowo Tak Mampu Kuasai Suara Jawa? Begini Penelusuran Litbang Kompas
Selain itu, Budi meminta perusahaan swasta dan BUMN memberikan kuota mudik gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini guna menekan volume kendaraan dan angka kecelakaan lalu lintas.
"Saya secara khusus meminta masyarakat khususnya perusahaan agar beri fasilitas mudik gratis terutama jalan darat. Karena kapasitasnya masih kurang. Dengan itu kita dapat dua hal. Alangkah indahnya saudara-saudara kita dapat bantuan dari CSR perusahaan, dan juga berpindah angkutan individu ke massal tekanan volume kendaraan juga berkurang," jelasnya.
Sebagai informasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub memperkirakan, jumlah pergerakan pemudik pada 2019 mencapai 18,3 juta orang. Pergerakan ini terjadi selama 5 hari menjelang Hari-H Idul Fitri.
Tujuan terbanyak pemudik dari Jabodetabek yaitu ke Jawa Tengah. Adapun 28 persen (4,3 juta) pemudik diperkirakan akan menggunakan mobil pribadi, 16,1 persen (2,3 juta) pemudik menggunakan bus ekonomi, dan 13,9 persen (2,06 juta) pemudik menggunakan bus eksekutif.