TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Sandiaga Uno dinyatakan kalah suara dalam Pemilihan Presiden 2019 sebagai Wakil Presiden, mendampingi Prabowo Subianto.
Selama masa kampanye Pilpres berlangsung, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang dimiliki oleh Sandiaga terpantau mengalami fluktuasi.
Angkanya sempat naik, bahkan juga turun tak lama setelah Sandiaga melepas kepemilikan sahamnya.
Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya, Devin Wirawan mengatakan, selama proses Pemilu, investor cenderung wait and see.
Hal ini yang membuat saham mereka begitu dinamis.
"Kita harap sesudah Pemilu selesai ini, kita akan kembali, bisnis berjalan seperti biasa," ujar Devin di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Sejak kemarin, saham Saratoga tak beranjak dari posisi 3.780.
Jika diakumulasi, dalam 11 hari terakhir, sahamnya turun 540 poin atau 14,18 persen.
Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Mode Reguler Level 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590
LINK Live Streaming Persib Bandung Lawan Persikabo 1973 Kick Off 20.30 WIB, Bisakah Maung Pesta Gol?
Namun, dalam 9 hari terakhir, sahamnya pulih dan naik 540 poin atau 14,54 persen.
Devin mengatakan, Sandiaga merupakan salah satu dari sekian banyak pemilik Saratoga.
Manajemen Saratoga kini dikelola oleh profesional sehingga apapun yang berkaitan dengan Sandiaga dan Pemilu, tak ada pengaruh secara langsung.
"Pemegang saham tersebut (Sandiaga) sejak aktif di bidang politik, dia tidak ikut serta dalam manajemen perusahaan Saratoga," kata Devin.
Devin berharap kondisi pasca Pemilu menimbulkan sentimen positif bagi pasar.
Jika muncul sentimen positif, maka keamanan dan keekonomian juga lebih stabil.
"Karena tanpa stabilitas, investor dan pemain bisnis tidak ada yang mau mengalokasikan dana yang besar untuk membangun negeri," sebut dia.