Program MERA bekerja di wilayah ini dan telah dilakukan 80 persen kajian awal.
Kepala BKSDA Jakarta Ahmad Munawir menjelaskan pemerintah mengapresiasi program MERA yang benar-benar memberikan contoh bahwa dalam membangun sebuah rencana restorasi kawasan harus didasari analisis ilmiah yang kuat.
Saat ini MERA sedang dalam tahap menyelesaikan master plan pengelolaan kawasan, serta detail design enginering untuk pembangunan infrastruktur yang sesuai kaidah-kaidah konservasi.
Harapannya, setelah ini selesai, dapat segera memulai kegiatan restorasi ekosistemnya karena titik-titik yang akan direstorasi sudah dipetakan.
Tahapan selanjutnya adalah penyelesaian rencana pemulihan ekosistem, persiapan pembangunan infrastruktur, dan menyiapkan modul-modul untuk pendidikan lingkungan hidup.
Dan dalam lima tahun ke depan, memastikan SMMA dapat digunakan sebagai pusat edukasi dan wisata terbatas dengan melakukan penguatan kelembagaan pengelola SMMA dan penyediaan mekanisme pendanaan berkelanjutan.
Direktur Sustainability APP Sinar Mas Elim Sritaba menyambut baik progress yang telah berhasil dicapai dalam program ini.
Elim Sritaba menambahkan, "Upaya perlindungan lingkungan hidup sejalan dengan Sustainability Roadmap Vision 2020 dari APP Sinar Mas. Kami berharap, program kemitraan dalam aliansi MERA ini, dapat mewujudkan cita-cita kita semua agar tercipta pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dan terintegrasi ke depannya, sekaligus juga mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.”
Tanggapan serupa juga datang dari Senior VP Corporate Affairs PT Chevron Pacific Indonesia Wahyu Budiarto.
Chevron senang senang dapat berpartisipasi dalam program MERA di Teluk Jakarta, bermitra dengan YKAN dan beberapa perusahaan swasta lainnya, guna mendukung program pemerintah di bidang perlindungan lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati, khususnya program konservasi mangrove.
Bersama YKAN dan Pemerintah Daerah Provinsi Riau, Chevron berencana melakukan replikasi program konservasi mangrove di Dumai dan Bengkalis, Riau.
"Saat ini, studi desain rencana restorasi kawasan pesisir di kedua daerah tersebut sedang berlangsung dan diharapkan selesai akhir tahun ini. Harapan kami, implementasi program ini dapat dimulai tahun 2020,” katanya.
Dengan adanya dukungan untuk MERA, diharapkan tercipta pemahaman kolektif mengenai program aliansi restorasi ekosistem mangrove.
Mitra atau pendukung yang telah bergabung dalam program juga diharapkan dapat menunjukkan dukungan penuh dan berkomitmen dalam pengelolaan hutan mangrove yang terpadu.
Merawat mangrove, menjaga pesisir, demi bumi yang lebih baik.