News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2019

Penumpang Pesawat Turun 27,37 Persen Selama Masa Angkutan Lebaran 2019

Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menjelang H-7 arus mudik lebaran Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mulai di padati penumpang, Rabu (29/5). Selain tersedia posko mudik lebaran bandara ini juga di lengkapi dengan pemeriksaan gratis bagi penumpang. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatatkan, jumlah penumpang pesawat selama masa angkutan lebaran 2019 yakni selama 29 Mei-13 Juni menurun sebanyak 27,37 persen dibandingkan periode arus mudik dan arus balik tahun lalu.

Total jumlah pemudik yang diangkut menggunakan pesawat 3.522.585, lebih rendah dibandingkan total jumlah pemudik angkutan udara tahun 2018 sebanyak 4.850.028.

"Hari ini sudah ditutup (posko), tapi data hari ke 7 masih jalan. Dari H-7 dan H+7 yang sudah ada, semua moda angkutan publik mengalami kenaikan kecuali angkutan udara yang turun 27 persen," kata Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019).

Adapun puncak arus mudik angkutan udara terjadi pada tanggal 1 Juni 2019 (H-4) dan puncak arus balik terjadi pada tanggal 9 Juni 2019 (H+3).

Sugihardjo menjelaskan, penurunan jumlah pesawat disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, sebagian masyarakat di Pulau Jawa aberalih ke moda transportasi darat salah satunya karena beroperasinya tol Trans Jawa.

Baca: Maskapai Ini Siapkan Layanan Koneksi Internet LiFi Berbasis Cahaya

Sementara masyarakat luar Jawa juga banyak yang menggunakan kapal laut.

Hal ini tercermin dari pemudik yang menggunakan angkutan jalan naik 11,9 persen, penyeberangan baik 0,43 persen, kereta api naik 6,62 persen, dan yang menggunakan angkutan laut naik 8,77 persen dibandingkan tahun lalu.

"Wilayah Jawa turunnya memang pengaruh peningkatan moda jalan, baik tol maupun angkutan umum serta kereta api. Yang antar pulau penurunannya karena CSR BUMN cukup membantu angkutan laut," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini