"Kami ingin kontribusi dari recurring income bisa tumbuh dan berada di kisaran 20%-30%. Sementara, untuk jangka panjang, Perseroan menargetkan porsi recurring income hingga bisa mencapai 50%. Perseroan sendiri saat ini memiliki cadangan lahan premium di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektar dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektar," jelas Dr. Nico Po optimis.
Selain meluncurkan produk baru, perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp15,39 triliun (31 Desember 2018) ini juga terus menggenjot pembangunan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu, sebagai salah satu langkah meningkatkan penjualan. Hingga kuartal pertama tahun 2019, misalnya.
Sejumlah proyek telah berhasil dirampungkan beberapa pembangunannya, seperti tower A1 dan A2 Meisterstadt Batam, mall Chadstone Cikarang serta Gangnam District Bekasi yang siap untuk pekerjaan Sub Structure dan Upper structure. Tak kurang, sebesar Rp1,7 triliun dana segar telah dipersiapkan Perseroan untuk belanja modal (Capex) hingga akhir tahun 2019.
Selain PT Pollux Properti Indonesia Tbk., anak usaha Pollux Group International lainnya yaitu PT Pollux Investasi International Tbk.(POLI) juga melangsungkan RUPST untuk tahun buku 2018 di Four Season Hotel, Jakarta.
POLI sendiri bergerak dalam bidang properti dan real estate dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2019 lalu.
Dalam IPO-nya, POLI melepas 402.105 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor.
Baca: Kecewa Berat Persis Solo Launching di Madiun, Pembina Pasoepati Singgung Soal Saham
Saat itu, POLI berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp657,44 miliar yang digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja.
Dalam RUPST perdananya, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Sepanjang 2018, POLI mencatatkan pendapatan sebesar Rp408,60 miliar, naik dari Rp367,46 miliar pada 2017.