TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Ferron Par Pharmaceuticals melakukan ekspor perdana ke Polandia, setelah sebelumnya ekspor ke United Kingdom pada 2008 dan Belanda pada 2018.
Langkah ini menjadikan Polandia menjadi negara ke 3 setelah United Kingdom dan Belanda sebagai tujuan negara expor ke Eropa.
Komitmen Dexa Group untuk mengembangkan pasar ekspor terus dilakukan sejak ekspor perdana perusahaan ke Myanmar pada 1993.
Setelah ekspor perdana ke Myanmar, Dexa Group terus merambah pasar tujuan ekspor lainnya hingga ke empat benua yaitu Afrika, Amerika, Asia, dan Eropa.
Produk Avamina SR® adalah produk yang akan diekspor Ferron ke Polandia.
Avamina SR® adalah produk dengan zat aktif yang sama dengan produk Glucient® SR yang telah diekspor Ferron ke United Kingdom dan Belanda, juga produk Glumin XR yang dipasarkan di Indonesia.
Di United Kingdom, produk Glucient® SR yang telah diekspor sejak tahun 2011 berada di posisi kedua untuk obat dengan kandungan zat aktif Metformin Sustained Release.
Baca: Ferrari Bisa Raih Gelar Juara di Musim 2019 kata Sebastian Vettel
Baca: Dua Komisioner KPK Jilid IV Lanjut ke Jilid V
Ekspor ini membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing yang tinggi dengan teknologi sustained release dengan harga bersaing dan kualitas yang memenuhi standar internasional.
Acara Pelepasan Ekspor Perdana Produk PT Ferron Par Pharmceuticals ke Polandia dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloe, Kepala Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito.
Kemudian Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Duta Besar Polandia untuk Republik Indonesia Madam HE Beata Stoczyoska, serta jajaran direksi Dexa Group di pabrik PT Ferron Par Pharmaceuticals, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).
“Ekspor produk untuk diabetes Avamina SR® ke Polandia ini bukan hanya sebagai milestone perusahaan kami. Tetapi lebih dari itu, produk ini adalah produk karya anak bangsa yang dibuat di site Cikarang, sebagai produk farmasi berteknologi sustained release pertama dari perusahaan farmasi Nasional, yang berhasil diekspor ke Polandia," kata Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals, Krestijanto Pandji, dalam keterangan yang diterima.
Dalam kesempatan tersebut Krestijanto Pandji pun mengucapkan terima kasih kepada Badan POM RI yang memberikan dukungan dan pembinaan, mulai dari pengembangan formulasi Metformin SR hingga produksinya dengan teknologi canggih.
"Sehingga produk ini dapat memberikan added value yang tinggi dan dapat berdaya saing di pasar yang highly regulated seperti United Kingdom, Belanda, dan sekarang Polandia,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI atas saran dan harapan
untuk mewujudkan kemandirian perusahaan farmasi Nasional dalam memproduksi obat-obatan.