TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, pemerintah akan membenahi sebanyak 38 terminal di Indonesia pada 2020 mendatang.
"Di tahun 2020 kami akan memperbaiki 38 terminal di Indonesia, memang yang paling banyak memang ada di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, namun di luar Jawa ada juga," kata Budi usai membuka kegiatan dialog Publik Konektivitas Membangun Bangsa di Semarang (9/7/2019).
Menurutnya, untuk mewujudkan konektivitas antarwilayah, diperlukan dukungan baik sarana maupun prasarana transportasi yang baik.
"Untuk membuat konektivitas dan aksesibilitas antarkota semakin baik, jadi jika sebuah moda transportasi berhenti di suatu simpul, maka harus ada kelanjutannya, ada feedernya," ujarnya.
Baca: Sosok Rafdi, Putra Wakil Wali Kota Tidore yang Jadi Kuli Bangunan, sering Dicemooh Orang
Baca: Melihat Rekor Pertemuan, Orang Ini Bisa Jadi Kartu AS Persib saat Melawan Persija
"Menteri Perhubungan menekankan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan moda transportasi angkutan berbasis jalan, baik sarana dalam arti kendaraannya, ataupun prasarana dalam arti terminalnya, kita harus mengejar ketertinggalan dibanding bandara dan stasiun kereta," imbuhnya.
Menurut Dirjen Budi, selain secara fisik infrastrukturnya, terminal bus juga akan dibenahi sistemnya. Tuntutan masyarakat terkini, menginginkan adanya efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan di terminal.
"Jadi pembayaran cashless, harus mulai dilaksanakan," ujarnya mencontohkan.
Selain terminal, angkutan massal perkotaan juga akan dibenahi. Skema buy the service akan dikembangkan.
"Pemerintah akan menyediakan anggarannya, kemudian masyarakat yang akan menerima manfaatnya," jelas Dirjen Budi.
Belakangan ini, polusi udara di Jakarta juga menjadi perhatian, kualitas udara di Jakarta menjadi semakin buruk.
Hal tersebut disebabkan juga karena jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak.
"Kalau kita ingin mengurangi pencemaran udara, kita juga ingin kualitas transportasi semakin efektif dan efisien, hemat penggunaan bahan bakar, saya mengajak masyarakat mendukung pemerintah dengan menggunakan angkutan umum," kata Dirjen Budi.
"Pemerintah secara bertahap memperbaiki angkutan umum, diharapkan masyarakat juga membiasakan diri menggunakan angkutan umum," lanjutnya.
Anggarkan Rp 500 Miliar
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pihaknya mengalokasikan Rp 500 miliar khusus renovasi dan perbaikan terminal bus tipe A yang dikelolanya.
"Selama ini kami tidak dapat anggaran, tahun depan mungkin akan dapat alokasi anggaran yang memadai. Kita harapkan dapat satu anggaran yang besar, katakan Rp500 miliar, saya sebarkan masing-masing terminal dapat Rp10 miliar, minimal terminal itu punya lounge, toilet, tempat tempat tunggu yang bagus," katanya, di Kantor Kemenhub, Jumat (17/5/2019).
Menurut dia, kebutuhan anggaran untuk renovasi terminal itu sudah direstui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan dianggarkan untuk tahun anggaran 2020 mendatang.
"Jadi memang kami terima kasih atas sudah dialokasi oleh Kementerian Keuangan karena ini juga ada kaitan dengan pariwisata ya," terangnya.