News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantu Akselerasi Bisnis, Grab-Bekraf Beri Pelatihan ke 400 Wirausaha UMKM

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GrabExpress, layanan kurir Grab bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan pelatihan kepada 400 pelaku bisnis UMKM. (Reynas/Tribun)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - GrabExpress, layanan kurir Grab bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan pelatihan seputar pengelolaan bisnis, pemasaran digital, dan hak kekayaan intelektual kepada lebih dari 400 wirausaha UMKM di Indonesia.

Para peserta yang hadir berasal dari bidang usaha berbeda antara lain makanan, minuman, mode, kerajinan tangan, dan lainnya.

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjelaskan pertumbuhan UMKM diprediksi akan meningkat setiap tahunnya, pengetahuan yang mumpuni diyakini dapat membantu pelaku usaha dapat lebih berkompetisi.

Baca: Rem Kendaraan Ngeblong, Salah Satunya Karena Salah Pilih Spesifikasi DOT Minyak Rem

Baca: Stan Lee Akan Dijadikan Nama Jalan di New York Sebagai Bentuk Penghargaan

Baca: Amnesty Internasional Resmi Laporkan Kasus Penyidik KPK Novel Baswedan ke Kongres AS

“Kami ingin meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menciptakan kesempatan ekonomi dan memberi layanan kualitas tinggi terhadap konsumen namun juga aman. Kerjasama dengan Bekraf menjadi solusi untuk terciptanya akselerasi UMKM di Indonesia,” kata Ridzki di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo menilai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah satu hal yang paling penting.

“Dalam menciptakan produk, penting bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memiliki pendekatan global dan memiliki visi memasarkan produk secara internasional,” ucapnya.

Menurut Fadjar, kurangnya HKI dimiliki UMKM membuat mereka hanya fokus melakukan trading, terlebih barang yang ditransaksikan bukan produk buatan Indonesia.

Faktor kendalanya juga didominasi permodalan yang masih sulit dijangkau oleh pelaku bisnis UMKM.

Untuk itu, Bekraf memfasilitasi akses permodalan seluas-luasnya untuk mendaftar HKI dan mendorong lebih banyak industri kreatif Indonesia dapat bertumbuh.

Dari 99,92 persen total unit usaha di dalam negeri, baru 11 persen unit usaha ekonomi kreatif yang punya HKI terdaftar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini