Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi kerjasama antara industri pengolah garam dan petani garam untuk menandatangani nota kesepahaman penyerapan garam lokal 2019.
Tahun lalu penyerapan garam lokal mencapai 1.053.000 ton atau memenuhi target di awal tahun.
Tahun 2019 ini Kemenperin memasang target penyerapan garam lokal naik tipis dari tahun lalu menjadi sebesar 1,1 juta ton.
"Saya mengapresiasi pada para industri pengolahan garam dan para petani garma atas sumbangsih yang diberikan khususnya dikomoditas pergaraman nasional untuk ketahanan industri pangan nasional," kata Airlangga Hartarto di acara MoU penyerapan garam lokal di Gedung Kemenperin, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Target penyerapan tersebut akan didukung pasokan garam dari beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Baca: SUV Murah Masih Stabil Harganya di Bulan Agustus, Ini Rinciannya
Nota kesepahaman ini ditandatangani 11 industri pengolah garam dengan 164 petani garam sekaligus untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam menjadi lebih baik.
Garam merupakan komponen penting yang digunakan untuk banyak sektor industri seperti industri rumah tangga, farmasi, pengeboran minyak dan sebagainya.
Baca: Yuk, Ikut Kompetisi Digital Desain AMMDes
"Garam merupakan komoditas stategis yang penggunaannya luas mulai dari industri rumah tangga, farmasi, pengeboran minyak, dan alkali. Ini membuat meningkatnya kebutuhan garam," kata Menperin.