TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno meminta direksi PT PLN (Persero) belajar dari negara lain soal kecepatan normalisasi pasokan listrik saat terjadi gangguan.
"Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang terkena dampak pemadaman. Saya meminta direksi PLN untuk belajar dengan negara lain dalam hal normalisasi pemadaman listrik," kata Rini dalam siaran pers, Selasa (20/8).
Rini menyebut, pemadaman listrik (blackout) bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga terjadi di berbagai negara seperti Brasil, Amerika Serikat, Argentina dan Inggris.
Namun, skema distribusi listrik di Negara-negara tersebut menggunakan house load system, sehingga dapat dinormalisasi kembali dalam jangka waktu dua jam.
"Seperti di London, blackout yang terjadi bisa dipulihkan paling lambat dua jam," sambung Rini.
Dengan skema house load system, jika ada gangguan maka listrik yang mati hanya satu desa atau satu wilayah saja sehingga pemulihannya akan lebih mudah. "Kami akan menggunakan house hold system di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya," ungkap Rini.
Rini juga meminta PLN untuk berkerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam membebaskan right of way atau jarak bebas minimum di bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Saat ini, ROW telah diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minumum pada SUTT, SUTET dan SUTT Arus Searah untuk Penyaluran Tenaga Listrik. “Ini yang akan menjadi concern kita bersama antara pemerintah, pemda dan BUMN," tutur Rini.
Selain itu, Rini juga meminta PLN untuk menyusun emergency scenario untuk mempercepat upaya normalisasi gangguan pemadaman listrik. Ia pun mendorong PLN untuk meningkatkan infrastruktur dan sistem crisis center.
Baca: Iglesias Sinaban Pendaki Gunung Kerinci Meninggal Dunia karena Asam Lambung, Mayatnya Dievakuasi
Baca: Gaya Busana IU di Drama Korea Hotel Del Luna: Modis, Glamor, Mewah, Gemerlap dan Mempesona
"Penggunaan crisis center ini nantinya akan disinergikan bersama BUMN dengan menggunakan call center bersama. PLN pun akan melakukan pengelolaan data dan informasi para pelanggan," tutupnya.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Ini daftar permintaan Menteri Rini kepada PLN setelah blackout