TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis farmasi di Indonesia masih bergairah. Terbukti, para pemain di industri ini memiliki optimisme tinggi terhadap serapan pasar dan bersiap menambah kapasitas produksi.
"Kami di Meccaya Pharmaceutical terus melakukan investasi di penambahan kapasitas produksi terutama dengan penambahan mesin-mesin yang termodern dan perluasan fasilitas produksi, sehingga di tahun 2020 kami akan targetkan kapasitas produksi kami meningkat sebesar 150 persen," ungkap Ricky Surya Prakasa, Presiden Direktur PT Meccaya Pharmaceutical, produsen Salep Kulit 88 dan Krim 88 Anti Jamur, dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Ricky menjelaskan, rencana penambahan kapasitas produksi hingga 150 persen tersebut agar perseroan dapat memfasilitasi rencana penambahan produk baru setiap tahunnya.
"Investasi kami untuk penambahan kapasitas produksi di tahun 2019 ini cukup besar dan signifikan untuk perusahaan seukuran kami, yaitu kurang lebih Rp 50 miliar sebagai upaya konkrit dan komitmen kami untuk meraih visi kami menjadi produsen obat kulit terbesar dan terdepan di Indonesia," jelas Ricky.
Untuk produk kategori antifungal, Ricky menyatakan, brand Salep 88 membidik 60-70 persen market share pada tahun 2019 ini.
Baca: Kisah Lahirnya Benih Padi IF16, Berawal dari Festival Padi di Indramayu
Saat ini fokus perusahaan masih menggarap di pasar dalam negeri yang potensi pasarnya cukup besar.
"Produk kami belum memiliki partner distributor dan meregistrasikan produk kami pada badan pengawas obat di pemerintah negara setempat, tetapi produk kami sering kami jumpai (bisa ditemukan) dipasarkan di negara-negara tetangga," ujarnya.
Baca: Inilah Benny Wenda, Sosok yang Disebut Tokoh di Balik Rusuh Papua dan Kini Bermukim di Inggris
"Rencana pengembangan ekspor sedang kami jajaki dengan menjalin kerja sama dengan distributor di negara setempat," imbuhnya.
Ricky menyatakan bangga, saat ini produk Salep Kulit 88 dan Krim 88 Anti Jamur telah tersedia di Bandara Soekarno Hatta Pharmacy dan juga Family Mart. "Ini untuk membantu konsumen kami yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri atau menunaikan ibadah umroh," sebutnya.
Jaga Eksistensi
Di bisnis krim dan salep antijamur, merk Salep Kulit 88 memang relatif mengusai pasar. Merk ini sudah berkiprah di segmen ini sejak 37 tahun lalu dan sampai saat ini masih menjadi jawara Top of Mind di masyarakat Indonesia.
Produk ini secara tradisi diturunkan kebiasaan penggunaannya di kalangan keluarga di Indonesia dari orangtua ke anak dan ke cucu.
Cerita-cerita tersebut menjadi bukti kesuksesan Salep Kulit 88 yang berhasil ‘tersimpan’ tidak hanya di kepala saja namun juga di hati masyarakat Indonesia.
Baca: Gubernur Lukas Enembe: Kenapa Tak Terjunkan Banser untuk Bela Mahasiswa Papua yang Dipersekusi
Ricky menjelaskan, pihaknya menggunakan bahan-bahan dasar yang terbaik dari supplier berstandar international, dan proses manufaktur modern dengan prosedur serta pengawasan kualitas ketat sesuai standar CPOB.
Sementara, untuk bisa terus memuaskan konsumen, pihaknya melakukan riset dan pengembangan berkelanjutan untuk penyempurnaan produk dengan disertai inovasi dan dukungan sumber daya manusia terbaik.
Untuk merebut generasi milenial, Meccaya sudah meluncurkan produk baru Krim 88 Anti Jamur sebagai varian dari brand 88 dengan karakteristik lembut pada kulit, tidak lengket, mudah menyerap, aroma yang fresh, dan cooling sensation yang dapat meredakan gatal-gatal.
Produk ini membidik masyarakat urban dan kaum milennial yang sehari-harinya aktif kuliah, berkerja, berolah raga, dan kmereka yang kerap menggunakan sepatu untuk beraktivitas.