TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) menggenjot bisnis digital dengan aplikasi pinjaman online atau financial technology (fintech), yaitu Pinang atau Pinjaman Tenang.
Pinang merupakan produk digital lending dari anak usaha BRI itu sekaligus menjadi produk pinjaman bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia.
Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto menjelaskan, lewat aplikasi ini, masyarakat bisa mengajukan pinjaman mulai Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta dengan bunga cicilan sebesar 1,24 per bulan dan biaya admin gratis. Adapun tenornya selama 1-12 bulan.
Baca: BPJS Kesehatan Terus Defisit, Ini Faktor Penyebabnya Menurut Menkeu
"Pinjaman Rp 500 ribu-Rp 20 juta. Bunga 1,24 persen itu flat atau tidak berubah per bulannya," kata Agus saat berbincang dengan awak media di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Untuk saat ini, pinjaman online ini hanya diperuntukkan untuk nasabah BRI dan BRI Agro.
Dia tak menutup kemungkinan layanan ini bisa digunakan masyarakat luas.
"Ini basenya payroll. Karena kalau dilihat ekosistem payroll kita besar 8,5 juta nasabah," tutur dia.
Agus menyebutkan, hingga kini penyaluran pinjaman Pinang sudah mencapai Rp 6 miliar sejak pertama kali diluncurkan pada Februari 2019.
Targetnya, hingga akhir tahun ini, pihaknya bisa menyalurkan pinjaman hingga Rp 30 miliar-Rp 50 miliar.
"Sudah tumbuh bagus sejak launching Februairi 2019 kami dapat 400 debitur Rp 2 miliar, sekarang sudah Rp 6 miliar debiturnya sudah tiga kali lipatnya," jelas Agus.
"Rata-rata (waktu pinjaman) 9 bulan, dengan pinjaman Rp 3,4 juta, NPL (non performing loan) tentu 0 persen karena langsung potong," lanjutnya.
Agus mengatakan, ke depan BRI Agro akan memperluas jaringan aplikasi pinjaman online ini dengan menggandeng e-commmerce atau mercant UMKM online.