Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu fokus Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, selain pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Bahkan visi lainnya yang juga ia tekankan adalah dibukanya peluang investasi sebesar-besarnya.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 23 Agustus 2019, Cancer Jangan Main Mata di Tempat Kerja
Hal itu tentunya menjadi perhatian bagi para para investor, satu diantaranya PT Karya Citra Nusantara (KCN) yang merupakan pemegang konsesi pengelolaan Pelabuhan Marunda.
Kehadiran KCN dianggap memiliki peranan untuk mengurangi beban pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur laut sebagai penopang logistik nasional tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca: Cerita di Balik Kakek Usia 83 Tahun di Tegal Nikahi Gadis Muda
KCN pun tetap berkomitmen untuk melanjutkan investasi dalam membangun tiga dermaga dengan total sepanjang 5.350 meter serta area pendukung seluas 100 hektare. Perlu diketahui, Pelabuhan Marunda memang dijadikan sebagai penunjang Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca: Sandimas Kenalkan Produk Keramik Granit Ukuran Jumbo untuk Perkantoran dan Hunian Mewah
Sehingga keberadaan pelabuhan satu ini dianggap sangat penting, terlebih Marunda juga telah ditetapkan sebagai PSN oleh pemerintah.
Direktur Utama KCN Widodo Setiadi mengatakan bahwa pihaknya meyakini jika memang Marunda dijadikan sebagai PSN, tentunya kedepannya akan memberikan dampak positif bagi banyak pihak.
"Jadi kalau proyek strategis nasional ini bisa sesuai dengan apa yang dicanangkan bapak Presiden, masuk program sampai tahun 2024, saya meyakini akan memberi banyak efek," ujar Widodo, saat ditemui di Kompleks KG Group, Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Jika hal itu terwujud, ia bisa memprediksi akan ada multiplier effect atau efek pengganda bagi perekonomian Indonesia, khususnya pada sektor maritim.
Hal itu karena di Marunda, terdapat salah satu penunjang dalam pembangunan SDM, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran di bawah naungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya membuka peluang untuk menerima para taruna yang hendak magang di Pelabuhan Marunda melalui KCN.
Baca: Kamis Pagi, Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi
"Kalau ini jadi, ini multiplier effect, di sana kita tahu ada juga Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran milik Kemenhub di Marunda. Kemarin kami lagi mau bekerjasama untuk taruna-taruna yang mau lulus akan magang di sini (KCN), bisa praktek," jelas Widodo.
Menurutnya hal itu merupakan dampak positif keberadaan Pelabuhan Marunda. Bahkan masyarakat sekitar juga akan terkena imbas positif karena akan ada lapangan kerja baru di sana. "Nah ini kan juga bagus buat masyarakat sekitar, ada lapangan usaha baru," kata Widodo.
Selain itu, bagi para milenial yang masih ragu menentukan masa depan mereka, keberadaan Pelabuhan Marunda yang ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional ini bisa dilirik karena akan menjadi wajah baru bagi industri maritim tanah air.
Para milenial ini tentunya bisa melanjutkan pendidikan di sekolah khusus Pelayaran karena prospeknya yang bagus.
Baca: Catat, Tarif Tol Dalam Kota, Jagorawi, dan Jakarta-Tangerang Naik
"Buat anak-anak generasi muda yang dulu katanya 'bangsa kita adalah bangsa maritim tapi kita sudah cukup lama terlupakan', ini mereka mudah-mudahan mau sekolah di industri maritim ini, ini menjadi satu pilihan," tegas Widodo.
Mereka yang lulus dari sekolah pelayaran ini nantinya bisa langsung mengikuti program magang pada bidang yang sama dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka, "Dan biasanya orang yang sekolah ini kan akan melihat nanti saya lapangan kerjanya di mana?," katanya.
Oleh karena itu, Widodo berharap agar dalam upaya melaksanakan RPJMN 2020-2024, pemerintah juga fokus membangun infrastruktur dan SDM di sektor maritim.
Karena menurutnya, ini bisa menjadi peluang besar untuk memajukan perekonomian Indonesia di masa mendatang.
Baca: Pengolahan Baterai Jadi Kunci
"Harusnya kalau pemerintah benar-benar concern dengan pembangunan SDM, lalu dengan pembangunan infrastrukur di bidang kelautan, di maritim, ini kan bisa menjadi salah satu yang bisa diunggulkan ke depan," papar Widodo.
Baca: Kasus Penikaman Mahasiswa di Gria Buha Permai, TSK Nyaris Tewas Diamuk Massa
Lebih lanjut ia kembali menekankan bahwa pemerintah bisa mengandalkan KCN dalam pengelolaan Pelabuhan Marunda sebagai PSN. Karena proyek yang dikerjakan oleh KCN tentunya mengurangi beban pemerintah karena tidak menggunakan APBN maupun APBD.
Peran pemerintah sangat penting dalam memberikan kepastian investasi bagi pihak swasta. "Jadi saya meyakini bahwa proyek strategis nasional ini, keberadaan KCN ini tidak ada ruginya bagi pemerintah. Karena project ini non APBN-APBD, jadi negara tidak keluar satu rupiah pun," tutur Widodo.
Perlu diketahui, KCN memang tengah melanjutkan pembangunan Pelabuhan Marunda.
Baca: Cari Sosok Kritikus Film Soal ‘Pabrik Susu’ Aura Kasih Siap Tempuh Jalur Hukum?
Ada tiga dermaga yang dibangun, yakni Pier I untuk kepentingan barang curah kering dan cair, kemudian Pier II untuk general cargo serta Pier III untuk produk curah kering dan cair. Saat ini pembangunan telah memasuki tahap pengerjaan dermaga II yang mencapai angka 30 persen.
"Kalau Pier II sekarang kita bangun sudah 30 persen," pungkas Widodo. Keseluruhan dermaga itu ditargetkan akan rampung pada 2022 hingga 2023 mendatang.