Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Grab sebagai satu penyedia jasa antar jemput daring, dikenal juga memberikan layanan pengiriman makanan dengan nama GrabFood.
Grabfood tak hanya melingkupi restoran-restora besar, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pun turut ambil peluang.
Saat ini tersedia 187 Grabfood di Indonesia, termasuk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dua mitra populer GrabFood di kota ini adalah Warung Kamu Pasti Kepedesan (KPK) dan Rumah Makan XXL.
Warung KPK dan Rumah Makan XXL memulai peluang di GrabFood pada 2017.
Baca: Paksa Parlemen Reses Panjang, PM Inggris Boris Johnson Disebut Diktator
Baca: Hadirkan Teknologi Terbaru, Fagetti Mengubah Marmer Jadi Lebih Artistik
Baca: Bruno Matos Curhat tentang Nasibnya di Persija
Adapun pada tahun tersebut berbarengan dengan kedatangan Grab di Balikpapan.
Mengklaim sebagai penemu istilah ayam geprek, Warung KPK yang berdiri sejak 2012, langsung memutuskan menggunakan GrabFood.
Terbukti, Bryan Aditya sang pemilik, mengatakan platform Grab tersebut rupanya memberikan dampak positif terhadap bisnis warung makan ayam dan seafood dengan sambal pedas tersebut.
"Persentase pemesanan naik lebih siginfikan daripada hanya mengandalkan media sosial saja. Hal ini terutama karena Grab memberikan penawaran promo-promo, dan kami juga lebih banyak kerjasama dengan Grab (dibandingkan GoFood)," jelas Bryan saat ditemui di Balikpapan, Kamis (29/8/2019).
Alasan Bryan menggunakan layanan Grab tidak hanya untuk membuat bisnisnya kian dikenal banyak orang, tetapi juga untuk mempermudah para pelanggannya memesan makanannya.
"Layanan ini membantu daya beli ke warung saya, karena konsumen tidak perlu datang dan lebih hemat waktu," tuturnya.
Selain Warung KPK, mitra Grab lainnya di Balikpapan yakni Rumah Makan XXL.
Rumah Makan XXL menyuguhan menu ayam goreng dengan berbagai level pedas.
Konsep ini rupanya berhasil menarik perhatian banyak orang, terutama setelah menggunakan layanan GrabFood.
Linna sang pemilik Rumah Makan XXL menggunakan layanan GrabFood pada November 2017, tiga bulan setelah memulai bisnisnya itu.
Setelah bergabung menjadi mitra GrabFood, omset bisnis Linna melambung.
Ia mengungkapkan, hanya bisa mengantongi omset sekira Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per hari dari transaksi offline sebelum bergabung dengan Grab.
Setelahnya, ia mendapatkan tambahan pemasukan omset Rp 500 ribu dari GrabFood.
Seiring waktu, omset dari pemesanan makanan melalui GrabFood mengalami pertumbuhan.
"Peningkatan omzet lumayan siginfikan ya. Untuk porsi offline dan online, perbandingannya 50:50," kata Lina.
Secara spesifik, Rumah Makan XXL dari GrabFood bisa meraup Rp1,5 hingga Rp2 juta setiap hari.
Sementara dari transaksi offline, omzet berkisar Rp 2 hingga Rp 2,5 juta per hari.
"Kalau ditotal ya omzet bisa masuk Rp 3,5 hingga Rp 4 juta setiap hari," lajutnya
Penggunaan media sosial Facebook dan Instagram, dikatakan Lina, berperan mengenalkan Rumah Makan XXL dalam skala yang lebih luas.
"Grab sudah banyak membantu, dan saya berharap Grab juga bisa lebih sering memberikan promo," ungkapnya