Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pejabat Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) Louise M. Mckenzie menilai iklim investasi hulu migas Indonesia menunjukkan perkembangan membaik.
Hal itu menyusul adanya insentif dari Kementerian Keuangan dan keterbukaan data migas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sehingga memberikan sentimen positif ke pelaku usaha migas.
Satu di antaranya adalah persetujuan pengembangan (POD) Blok Masela antara pemerintah dan Inpex.
“IPA mengapresiasi pemerintah menyetujui Blok Masela sebagai tanda majunya industri migas di Indonesia,” katanyadi pameran Konvensi IPA ke-43 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Baca: Teknologi Ultra Fast Charging SPLU PLN Bisa Ngecas Kendaraan Listrik dalam 20 Menit
Mckenzie mengatakan persetujuan Blok Masela bukti perhatian pemerintah terhadap pelaku usaha industri hulu migas.
Sebelumnya dalam persetujuan revisi POD, pemerintah menyetujui alokasi tambahan waktu tujuh tahun serta perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja atau Blok Masela selama 20 tahun hingga 2055.
Baca: Truk Hino Dutro Hybrid Meriahkan Pameran Kendaraan Listrik IEMS 2019
Persetujuan dari pemerintah Indonesia itu diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kepada Inpex selaku operator serta mewakili Mitra Usaha Patungan (Inpex Masela and Shell Upstream Overseas).
Proses tersebut juga disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Pemerintah sudah memberikan persetujuan terhadap rencana pengembangan Blok Masela. Kami lapor dan serahkan persetujuannya kepada Bapak Presiden," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan bulan lalu.
Menteri Jonan menyebutkan, dokumen persetujuan tersebut diserahkan oleh Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto kepada Presiden Jokowi.