News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pangkal Harga Emas Dunia Jatuh Tiga Hari Berturut-turut

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Emas-emas batangan memenuhi landasan pacu Bandara Siberia

TRIBUNNEWS.COM - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (9/9/2019) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Logam mulia ini tertekan oleh kenaikan imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) sehingga membebani daya tarik aset-aset safe haven seperti emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,4 dollar AS atau 0,29 persen, ditutup pada 1.511,1 dollar AS per ounce.

Imbal hasil surat utang pemerintah AS meningkat pada perdagangan Senin (9/9/2019), dengan imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik 6 basis poin menjadi 1,6114 persen.

Meningkatnya imbal hasil obligasi ini mempengaruhi daya tarik kilau emas. Namun, penurunan emas berjangka dibatasi oleh greenback (sebutan untuk dollar AS) yang lebih lemah.

Indeks dollar AS, yang mengukur mata uang AS ini terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,16 persen menjadi 98,23 pada pukul 17.30 GMT sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Baca: Harga Emas Antam Turun Rp4.000 Jadi Rp754.000 Per Gram

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dollar AS. Jika greenback melemah maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dollar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara perak untuk pengiriman Desember naik 4,8 sen atau 0,26 persen menjadi 18,167 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 5,8 dolar AS atau 0,61 persen, menetap pada 952,7 dollar AS per ounce.

Pada perdagangan akhir pekan lalu emas berjangka turun untuk sesi kedua berturut-turut, setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menawarkan pandangan positif tentang ekonomi Amerika Serikat, memperlemah permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti logam mulia.

Dalam pidatonya pada Jumat (6/9/2019), Powell mengatakan laporan pekerjaan merupakan pertanda kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja.

Dia juga mengatakan, prospek ekonomi tetap menguntungkan dan Bank Sentral AS itu tidak memperkirakan atau mengharapkan terjadinya resesi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Emas Dunia Turun untuk 3 Hari Beruntun, Apa Sebabnya?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini