Pelaku usaha mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo yang mendorong investasi termasuk foreign direct investment yang lebih deras lagi ke Indonesia sebagai bagian untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah terjadinya perlambatan ekonomi global.
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dikemukakan dalam acara Rapat Terbatas tentang Antisipasi Perkembangan Perekonomian Dunia, di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta semua kementerian yang berkaitan dengan investasi, agar membuka pintu perusahaan-perusahaan yang sudah masuk tapi belum realisasi.
Oleh karena itu, Presiden meminta seluruh kementerian yang berkaitan dengan ekonomi menginventarisir regulasi-regulasi yang menghambat. “Inventarisir aturan-aturan yang menghambat, regulasi-regulasi yang memperlambat, regulasi-regulasi yang membuat kita lamban itu,” ujar Jokowi.
Presiden juga mengeluhkan minat investasi yang rendah ke Indonesia sembari menunjuk contoh, dari 33 perusahaan yang dua bulan lalu keluar dari Tiongkok, 23 memilih di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand dan Kamboja.
“Dari 33 tadi, tidak ada yang ke Indonesia. Tolong ini digarisbawahi,” tegas Jokowi seraya mengingatkan, berarti negara ini ada memiliki persoalan yang harus diselesaikan.
“Jadi tolong juga menteri-menteri ini memberikan pelayanan yang baik kepada investasi-investasi yang memang itu menjadi sebuah solusi dan jalan keluar dari tadi yang sudah saya sampaikan. Dampingi mereka sampai terealisasi, kita jangan kaya pejabat minta dilayani, kita melayani, dah,” tegas Jokowi.
Pada kesempatan terpisah, Dirut PT Karya Citra Nusantara, pengelola Pelabuhan Marunda, Widodo Setiadi mendukung pernyataan presiden tersebut. Dia mengakui masih adanya persoalan soal iklim usaha di negeri ini, yang perlu terus didorong untuk diperbaiki.
Sebagai pelaku usaha, KCN merupakan salah satu investor yang terus berusaha memenuhi komitmen investasinya. Sebagai informasi, Pelabuhan Marunda telah mengoperasikan satu dermaga, dari rencana semula sebanyak tiga dermaga dengan panjang mencapai 5.350 meter. Pelabuhan ini juga didukung oleh ketersediaan lahan yang cukup sebanyak 100 hektare.
Saat ini, KCN telah menginvestasikan dana Rp3,5 triliun untuk membangun satu dermaga dan sebagian dermaga II. Operator pelabuhan itu siap siap menuntaskan pembangunan dermaga Pelabuhan Marunda dengan tambahan dana Rp4-Rp5 triliun lagi.
“Komitmen investasi kami tetap. Bahkan, kami kini perlu merevisi kembali target tuntasnya semua dermaga dari semula 2020 menjadi 2023. Ini bagian komitmen investasi dan untuk Indonesia,” kata Dirut KCN Widodo Setiadi, Selasa (10/9/2019).
Peran Pelabuhan Marunda saat ini adalah pelabuhan penunjang Tanjung Priok. Karena perannya sebagai pelabuhan pendukung Tanjung Priok, kinerja dwelling time (masa tunggu) pelabuhan di kawasan Jakarta sangat terbantu sehingga kini sudah di kisaran 3 hari dari semula 6 hari. (*)