TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengakibatkan kabut asap dan turut terganggunya aktivitas penerbangan di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Ya memang kami prihatin dengan kejadian ini. Oleh karenanya kami mengharapkan ini cepat berakhir. Dampak yang paling besar di Kalimantan Barat di 3 bandara di Pontianak, Ketapang, dan Sambas," kata Budi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Mantan Direktur Utama AP II itu mengakui, penumpang, maskapai hingga para stakeholder industri penerbangan ikut mengalami kerugian atas kondisi tersebut.
Pasalnya, banyak penerbangan yang mengalami keterlambatan, kembali ke landasan asal (return to base), hingga dibatalkan.
Meski begitu, Budi mengatakan pihaknya tak menyiapkan biaya ganti rugi atas peristiwa tersebut.
Namun, lanjutnya, maskapai bisa saja menyiapkan kompensasi ke penumpang sesuai ketentuan yang berlaku.
"Saya belum melakukan kalkulasi, ya tentunya ini adalah force marger alam yang dialami semua pihak," kata dia.
"Ganti rugi mestinya tidak ada karena bencana alam. Tapi tentunya maskapai memberikan sejumlah ganti rugi sesuai ketentuan berlaku," imbuh Budi.
Adapun untuk pesawat yang parkir atau overstay di bandara, Budi berharap pengelola bisa memberikan kelonggaran untuk pihak masakapai.
"Saya pikir AP I dan AP II memberikan pelonggaran bagi semua itu," pungkasnya.
Salat Minta Hujan
Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat istisqa di masjid yang berada di dalam kompleks Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019) pagi.
Pantuan di sekitar masjid, petugas keamanan gabungan dari TNI dan Polri disebar di semua sudut.
Bahkan untuk bisa masuk ke dalam komplek Lanud ini pemeriksaan cukup ketat.
Jokowi Tinjau Karhutla di Desa Merbau
Hari ini, Presiden Joko Widodo dijadwalkan meninjau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Merbau Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan Riau.