News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AXA Mandiri Klaim Kuasai 15 Persen Pasar Bancassurance

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Director of Sales AXA Mandiri Henky Oktavianus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT AXA Mandiri Financial Services atau AXA Mandiri menklaim menguasai 15 persen pangsa pasar produk asuransi hasil kerja sama antara perusahaan asuransi dengan bank atau dikenal dengan istilah bancassurance di Indonesia.

Director of Sales AXA Mandiri Henky Oktavianus mengatakan, masyarakat Indonesia lebih menyukai produk asuransi unit link karena dilengkapi investasi jangka panjang.

"Porsi unit link di kita di atas 80%, sisanya non unit link," ujarnya di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Henky menjelaskan, tren peningkatan bisnis asuransi syariah sampai saat ini hampir mirip konvensional yang sudah di atas dua digit.

Baca: Rumah Mewah Nia Ramadhani Halamannya Seluas Lapangan Bola, Ada Perosotan di Kamar Anak

"Memang di Indonesia harus terus melakukan edukasi ke masyarakat supaya sadar pentingnya asuransi," katanya.

Henky menjelaskan, satu di antara manfaat asuransi yakni apabila mengalami risiko atau musibah maka nasabah mendapat keuntungan dari sisi klaim polis.

Baca: Penuturan Meisya Siregar, Pernah Pegang Tangan Mantan Suami yang Sakit di Depan Bebi Romeo

Dia mengatakan, AXA Mandiri saat ini memiliki beragam produk asuransi, mulai dari kesehatan, jiwa, dan dana pensiun yang dicantolkan dengan investasi jangka panjang.

Dia juga memaparkan tren industri asuransi saat ini menggenjot produk unit link yang memberikan manfaat perlindungan serta investasi di dalamnya.

"Saat ini hampir semua asuransi jualnya unit link yang mengalami pertumbuhan secara nasional karena yang murni asuransi pertumbuhannya cenderung lebih stabil," tutur Henky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini