News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penerapan Simplifikasi Cukai Tembakau Dinilai Berpotensi Rugikan Penerimaan Negara

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM - Peneliti senior Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, DR. Bayu Kharisma menyoroti usulan yang mendorong penyederhanaan (simplifikasi) tarif cukai hasil tembakau. 

Merujuk hasil kajian tim peneliti UNPAD, jika simplifikasi tarif cukai tembakau diterapkan, justru berpotensi menurunkan penerimaan Negara. Hal itu tidak sejalan dengan semangat pemerintah yang ingin meningkatkan sumber penerimaan Negara.

“Oleh karena itu, pemerintah harus mengkaji secara matang dan hati-hati bahkan tidak perlu dilakukan dengan tetap mempertahankan kebijakan struktur tarif cukai yang ada sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 156/2018 sebagai revisi PMK 146/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau,” tegas Bayu, Selasa (24/9).

Baca: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah Putuskan Balik ke DPR

Baca: Dituduh Minta Mobil untuk Tutupi Identitas Youtuber yang Menidurinya, Ini Kata Bebby Fey

Baca: Situasi Mencekam Aksi Demonstrasi Masih Berlanjut di Belakang DPR

Bayu membeberkan hasil kajian yang dilakukan tim peneliti UNPAD. Menurutnya, untuk melihat pengaruh dari simplifikasi tarif cukai rokok terhadap penerimaan Negara, menggunakan model dan metode ekonometrik. 

Data yang digunakan adalah panel data, dimana jenis rokok sebagai observasi dan waktu yang digunakan antara Januari 2014 - April 2019.

“Hasil analisis regresi menunjukkan, variabel simplifikasi tarif cukai rokok berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel penerimaan negara. Hasil ini konsisten ketika kami menambah maupun mengganti variabel kontrol dari model. Turunnya penerimaan negara ini diduga diakibatkan oleh adanya penurunan penjualan rokok setelah diberlakukan simplifikasi,” terang Bayu.

Lebih lanjut menurut Bayu, simplifikasi tarif cukai juga berdampak dari sisi persaingan usaha. Wacana simplifikasi berpotensi akan mendorong ke arah monopoli. 

“Maka, kebijakan cukai dan struktur tarif cukai yang ada saat ini perlu dipertahankan sebagai bagian keberpihakan pemerintah pada industri rokok secara nasional, bukan pada perusahaan rokok golongan I saja,” tegasnya.

Tim peneliti UNPAD juga menemukan dampak simplifikasi tarif cukai dari sisi tax avoidance. Kata Bayu, simplifikasi dapat mengurangi peluang tax avoidance akan tetapi dapat memperbesar peluang tax evasion. “Jika direalisasikan, kebijakan ini akan sangat merugikan bagi pendapatan pajak negara,” katanya.

Berita ini telah tayang di Kontan dengan judul: Peneliti Unpad: Penerapan simplifikasi cukai tembakau rugikan penerimaan negara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini