News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Artha Graha Peduli Bahas Isu Lingkungan di Columbia University New York

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung Ardi Bayu Firmansyah saat menjelaskan program yang telah dilakukan oleh AGP dalam bidang konservasi fauna, flora, hutan dan laut didampingi oleh (ki-ka) Mari Elka, Luhut Pandjaitan (Menkomaritim), Sugeng Bahagijo dari INFID, Budiadi dari UGM, Silvia Fanggidae dari NTT.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artha Graha Peduli (AGP) kembali berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, pada konferensi Internasional tentang Pembangunan Berkelanjutan (ICSD) di Columbia University New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9/2019).

Kegiatan berskala internasional ini dalam rangka membangun forum jaringan kerja di tingkat internasional.

“AGP mempresentasikan hal-hal yang telah dikerjakan selama ini. Dalam forum itu, kita berbagi informasi tentang lingkungan hidup dengan berbagai pegiat internasional,” kata Ketua Umum AGP Heka Hertanto, Senin (23/9/2019).

Baca: Di Majelis Umum PBB, Wapres Jusuf Kalla Tegaskan Indonesia Dukung Inisiatif Aksi Iklim Berbasis Laut

Baca: KLHK dan Tim Gabungan Selamatkan DAS Citarum dari Tambang dan Kebun Ilegal

Baca: Mesin Pembakar Sampah Inovasi Warga Kayuambon Lembang Ramah Lingkungan, Asapnya Hanya Sedikit

Heka menunjukkan, dalam paparan itu, Koordinator Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung Ardi Bayu Firmansyah juga menjelaskan program yang telah dilakukan oleh AGP dalam bidang konservasi fauna, flora, hutan dan laut.

Disebutkan TWNC yang didukung oleh pemerintah berperan aktif menjaga lingkungan hidup.

Selain menangani konservasi flora dan dan fauna, AGP aktif menangani Citarum yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa. Pada mulanya sungai ini berserak sampah dan limbah industri. Kini daerah aliran sungai (DAS) sudah ditanami pohon.

“Kami bersama mitra seperti Pemda Jabar, TNI, warga, dan lain-lain membersihkan sungai, mengadakan pembenihan bibit, mengedukasi warga untuk peduli pada lingkungan sungai,” ucap Heka.

Heka mengatakan, paparan selanjutnya yang dilakukan di Columbia University adalah mengenai penanaman mangrove sebagai bagian mendukung program langit biru untuk mengurangi emisi karbon. Ini juga bagian dari konservasi alam.

Bahkan, AGP pernah mendatangkan pesepak bola elite dunia Cristiano Ronaldo (CR7) ke Bali pada 26 Juni 2013 sebagai duta Program Konservasi Bali Manggrove.

Pada kesempatan itu, AGP yang sudah terjun pada penyelamatan lingkungan sejak tahun 1990-an memutar film dokumen lingkungan hidup serta upaya menghadapi climate change dengan merawat dan melindungi sekitar 45.000 hektare hutan dan 15.000 hektare pantai dan laut di TWNC serta reforestasi pada pengelolaan hutan sawit berkelanjutan sekitar 12.500 hektare di Kalimantan Barat.

Baca: KLHK Beri Bantuan 5 Kabupaten untuk Pulihkan DAS Citarum

“Presentasi AGP bersamaan dengan narasumber lain yakni Ibu Mari Pangestu, Bapak Luhut Pandjaitan yang bicara tentang sampah dan sawit, Bapak Budiadi dari Universitas Gajah Mada, Bapak Sugeng Bahagijo dari INFID dan serta Ibu Silvia Fanggidae dari NTT. Acara ini dimulai jam 3 siang sampai selesai,” ujar Heka.

Konferensi Internasional tentang Pembangunan Berkelanjutan (ICSD) menyediakan forum bagi akademisi, pemerintah, masyarakat sipil, badan-badan PBB, dan sektor swasta untuk bersama-sama berbagi solusi praktis mencapai SDGs.

ICSD tahunan ketujuh, yang diselenggarakan oleh Global Master's dalam Praktek Pembangunan (MDP) dan Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan (SDSN) ini fokus pada tema 'Praktik yang Baik: Model, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas untuk SDGs'. Acara ini merupakan bagian dari Climate Week NYC 2019 sejak 24-25 September 2019 di kota New York, Amerika Serikat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini