TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sertifikasi mutu terbukti memainkan peran makin penting dalam kegiatan ekspor komoditas unggulan Indonesia. Sertifikasi yang dikantongi sebuah perusahaan eksportir menjadi acuan bahwa mekanisme kontrol atas kualitas komoditi yang diekspor telah dijalankan.
Tidak hanya mutu barang tapi juga kepatuhan terhadap pelestarian lingkungan, kesinambungan sumberdaya alam hingga mencegah tindakan penyuapan, dari hulu hingga hilir proses produksi.
Sertifikasi untuk produk kehutanan misalnya, mampu memastikan bahan baku sebuah produk berasal dari sumber yang legal, bermanfaat bagi masyarakat, serta memperhatikan kelestarian lingkungan. Selain itu, sertifikasi juga memastikan bahwa produk yang diekspor memiliki standar yang dipersyaratkan oleh negara tujuan.
"Proses sertifikasi dapat menjadi fasilitas yang mewakili pengecekan, yang lazimnya dilakukan suatu negara dalam memastikan kualitas maupun syarat yang diberlakukan. Sertifikasi juga jadi representasi jaminan kualitas, lantaran diberikan oleh lembaga yang terakreditasi untuk melakukan hal tersebut," ungkap Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Arifin Lambaga di acara media gathering MUTU International di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2019.
Baca: INDEF: Kinerja Amburadul, Investor Asing Kecewa Kinerja Tim Ekonomi di Kabinet Jokowi Jilid I
Ke depannya sertifikasi diharapkan dapat menjadi amunisi bagi produk Indonesia yang diekspor ke negara lain. "Implikasi adanya jaminan sertifikasi ini akan dapat menaikkan jumlah ekspor Indonesia secara keseluruhan," ujar Arifin Lambaga.
Baca: Ekonom Faisal Basri: Kalau Chatib Jadi Menkeu, Sri Mulyani Cocoknya Menko Perekonomian
PT Mutuagung Lestari (MUTU International) selama ini dikenal sebagai salah satu pemain di bidang sertifikasi ini.
Mutu International memfasilitasi perusahaan-perusahaan di berbagai bidang untuk melakukan pengujian, inspeksi hingga mendapatkan sertifikasi.
Di industri kelapa sawit perusahaan ini memfasilitasi 95 perusahaan perkebunan kelapa sawit Indonesia dan Malaysia, dan memperoleh Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) dari MUTU International.
Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi 3,2 juta metrik ton (MT) atau 23,7% dari total CSPO global.
Di produk ekspor kayu, MUTU International memfasilitasi sertifikasi guna meningkatkan keunggulan ekspor produk berbasis kayu ke berbagai negara seperti ke Jepang, Amerika, dan Eropa.
MUTU International kini menjadi satu-satunya negara yang ditunjuk oleh Jepang untuk memiliki kewenangan dalam melayani sertifikasi Japan Agriculture Standard (JAS).
JAS merupakan sertifikasi yang dapat membantu klien untuk memasarkan produk kehutanan sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan oleh negara Jepang.
Menurut Arifin Lambaga, MUTU International sudah berkecimpung di bisnis sertifikasi prokuk ekspor selama hampir 30 tahun lamanya, mencakup bidang jasa pengujian, inspeksi, serta sertifikasi.
Karena itu, pihaknya berkomitmen berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas bagi berbagai komoditas Indonesia, sehingga memiliki daya saing ketika diekspor.
"Kami telah melayani selama hampir tiga dekade dan akan terus mengedepankan layanan yang berintegritas, professional, kompeten dan independen," ujar Arifin Lambaga.