News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penguatan IHSG Pagi Ini Dipicu Oleh Optimisme Investor Domestik, Asing Memilih Wait and See

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas di dekat monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di galeri Mandiri Sekuritas, Jakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para investor masih menunggu momen pengumuman susunan kabinet pasca pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang pengumuman kabinet memang sempat menguat 1,45 % pada sepekan yang lalu.

Namun penguatan itu didorong oleh optimisme investor domestik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan.

Ia menilai 'Jokowi Effect' justru tidak terlalu berpengaruh pada animo investor asing di pasar modal.

"IHSG, meskipun menguat 1,45% sepekan jelang pengumuman kabinet, lebih didorong optimisme investor domestik. Jadi yang terpengaruh positif Jokowi Effect hanya investor domestik," ujar Bhima, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Senin (21/10/2019).

Para investor asing ini lebih memilih menunggu momen pengumuman susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Baca: Tokoh Maluku: Erick Thohir Tak Sukses Pimpin TKN karena Gagal Menangkan Jokowi- Amin Secara Absolut

Bhima mengatakan, investor asing lebih mengambil sikap wait and see mencermati susunan kabinet hari ini.

Menurutnya, para investor asing tengah mencermati peluang investasi yang nantinya bisa terbuka melalui kebijakan teknis menteri-menteri yang masuk dalam 'tim ekonomi' kabinet baru Jokowi.

Baca: Keluarga Janda di Sragen Hajatan Nikahkan Anaknya, Tak Ada Tetangga yang Datang Hanya Gara-gara Ini

Bahkan pidato Jokowi dalam momen pelantikannya di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019) pun tidak terlalu berpengaruh.

"Pos-pos strategis menteri yang menentukan kebijakan teknis dianggap lebih penting bagi keputusan investasi, dibanding pidato pak Jokowi kemarin," tegas Bhima.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini