TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Oktober 2019 memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga BI - 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) ke level 5%.
Suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing juga turun sebesar 25 bps ke level 4,25% dan 5,75%.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik. Serta sebagai langkah pre-empetive BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," tutur Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (24/10).
Baca: Diiklankan di OLX, Toyota Avanza Hanya Butuh Waktu 11 Hari untuk Laku
Baca: Hingga September 2019, Rasio Elektrifikasi Mencapai 98,86 Persen
Sebelumnya, Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM FEB UI Febrio Kacaribu memperkirakan BI menurunkan lagi suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps).
Penurunan suku bunga dianggap perlu untuk merespon perlambatan ekonomi domestik, serta dimungkinkan dengan kondisi kurs, inflasi, dan arus masuk modal yang masih positif sepanjang tahun ini.
Sementara, Ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja sebelumnya memproyeksi BI menahan suku bunga.
“Mereka akan hold dulu dan akan menempuh kebijakan makroprudensial lainnya, seperti penurunan Giro Wajib Minimum (GWM),” kata Enrico, Selasa (22/10) lalu.
Enrico memprediksi BI akan kembali memotong suku bunga acuan sebanyak 25 bps menjadi 5,00% pada Desember 2019.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5% hari ini