News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

APBN 2019 Defisit, Pemerintah Tambal dengan Penerbitan Surat Utang Jenis Global Bond

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Media briefing tentang defisit APBN 2019 di Kementerian Keuangan, Jumat (25/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan memproyeksi realisasi defisit APBN 2019 akan lebih lebar dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu mencapai kisaran 2%-2,2% terhadap PDB. 

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 144 Tahun 2019 telah mengantisipasi pelebaran defisit tersebut dengan menyiapkan alternatif tambahan pembiayaan.

Yaitu dengan menggunakan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL), menarik pinjaman tunai baru, dan/atau menerbitkan surat berharga negara (SBN). 

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, pemerintah terbuka terhadap ketiga opsi tambahan pembiayaan defisit tersebut. 

“Untuk saat ini, kita menerbitkan global bond sebagai tambahan pembiayaan APBN 2019 karena kondisi pasar keuangan bagus dan cukup kondusif. 

Baca: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas: Ada Menteri Not Right Man In The Right Job, Siapa Saja Mereka?

Instrumen kita juga masih dinilai menarik oleh investor,” tutur Luky, Jumat (25/10/2019). 

Pemerintah menerbitkan SUN valas atau global bond masing-masing sebesar US$ 1 miliar dan € 1 miliar. 

Baca: Cerita Jonan Jelang Lengser dari Menteri, Istri Tanya, Nanti Mau Ngomong Apa Udah Siap Belum?

Luky mengatakan, setelmen penerbitan global bond tersebut akan dilaksanakan pada 30 Oktober 2019.

Selain memanfaatkan momentum pasar yang positif, Luky mengatakan, penerbitan global bond juga dipilih pemerintah untuk menjaga likuiditas di pasar domestik. 

Baca: Jadi Viral, Dua Pria Gebuki MC Orkes Dangdut di Surabaya Hanya Gara-gara Ini

Ditambah lagi, rezim suku bunga global yang rendah membuat instrumen Indonesia dianggap memiliki daya tarik lebih. 

Menurut Luky, penawaran yang masuk untuk kedua global bond cukup besar dengan posisi yield yang sangat rendah, bahkan terendah sepanjang sejarah penerbitan USD bond dan Euro bond tersebut. 

“Jadi dari pada mengganggu likuiditas di dalam negeri, kenapa kita tidak mengambil momentum di pasar luar negeri saja dengan yield yang sedang bagus-bagusnya,” tandasnya. 

Meski begitu, Luky menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan kajian dan perhitungan matang dalam keputusan menerbitkan global bond untuk pembiayaan APBN 2019. 

Pertimbangan tersebut meliputi situasi pasar global dan domestik, profil risiko utang seperti utang jatuh tempo dan risiko valas, serta pertimbangan biaya dana (cost of fund) 

Reporter: Grace Olivia
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Pemerintah pilih global bond untuk biayai pelebaran defisit APBN 2019, ini alasannya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini