TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bisnis barang consumer (FMCG) Enesis Group berencana melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal.
Salah satu persiapannya adalah mengimplementasikan perangkat lunak Enterprise Resources Planning (ERP) dari SAP sejak dua bulan terakhir.
Chief Operating Officer Enesis Group, Budiman Goh mengatakan, dukungan ERP dari SAP akan membuat seluruh proses end to end di grup perusahaan menjadi terintegrasi, mulai dari proses pembelian sampai penjualan.
"Sistem SAP kami pilih karena telah memilki reputasi dunia yang telah terimplementasi pada lebih dari 400 ribu perusahaan di dunia," ungkap Budiman Goh di acara Perayaan Go-Live Enesis SAP S/4HANA di Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Budiman menjelaskan, impelemtasi SAP S/4HANA membutuhkan waktu sekitar enam bulan dengan dukungan dari PT Soltius Indonesia, anak usaha PT Metrodata Tbk.
Budiman menilai, implementasi SAP S/4HANA amat mendukung kinerja bisnis perseroan menjadi lebih cepat Dan efisien, terutama jika dibandingkan saat se belum menggunakannya.
Misalnya, perencanaan bisnis perusahaan menjadi lebih efektif yang mendorong aktivitas operasional perusahaan menjadi lebih bagus lagi karena semua level jajaran jadi memiliki akses atas informasi yang akurat dan tepat waktu.
Prooses pengambilan keputusan menjadi cepat dan akurat.
"Dengan dukungan sistem yang handal ini kami sekarang siap menjadi salah satu perusahaan terpercaya di bidang FMCG di Indonesia,” ungkap Budiman.
Selama ini, Enesis Group menggunakan mini ERP sendiri, namun dianggap sudah tidak memadai lagi.
Enesis Group saat ini masih menikmati pertumbuhan bisnis di kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.
Enesis meraih pertumbuhan sekitar 5 persen lewat produk-produknya yang menguasai pasar seperti Adem Sari, Vegeta, Kispray, Antis dan Sofell.
Selain di pasar Indonesia, produk-produk Enesis Group juga hadir di pasar negara-negara ASEAN.
Untuk ekspansi pasar, perseroan kini sedang menggarap pasar China.