TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatat pertumbuhan kinerja yang positif pada Q3 tahun 2019.
Bahkan WOM Finance mencatatkan laba bersih Perseroan sebesar Rp 156 miliar atau naik dua persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan WOM Finance, Zacharia Susantadiredja, pihaknya akan mengembangan teknologi Informasi dalam menjalankan bisnisnya melalui implementasi Core System yang baru secara nasional, new mobile survey dan new mobile collection untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
Melewati tahun 2019 yang penuh tantangan, kami tetap berupaya untuk menjaga kualitas portfolio menjadi lebih baik.
Hal ini terbukti dengan membaiknya Non Performing Financing (NPF) Gross Perseroan menjadi 2,4% dibandingkan periode sebelumnya 2,8%. Dan hingga saat ini kami masih tetap konsisten menjalankan fokus dan strategi Perseroan untuk pertumbuhan bisnis yang sehat dan stabil,” kata Zacharia di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Baca: Mayat Pria Tanpa Busana Gegerkan Lahat, Ditemukan di Pinggir Jalan
Sampai dengan Q3 tahun 2019, Perseroan berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,3 triliun atau mencapai 268 ribu unit.
Return on Equity (ROE) tetap terjaga pada level 17,3% dengan Return On Asset (ROA) membaik menjadi 3,2% dari 3,1% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Gearing Ratio juga dapat dipertahankan ke level yang lebih baik 4,7x.
Untuk mendukung pendanaan Perusahaan, Perseroan telah mendapatkan fasilitas modal kerja baru dari Bank BCA sebesar Rp 500 miliar pada bulan Maret 2019,
Bank DBS Indonesia sebesar Rp 150 miliar pada bulan Maret 2019, Bank KEB-Hana sebesar Rp 250 miliar pada bulan Mei 2019, Bank Panin sebesar Rp 800 miliar pada bulan September 2019, Bank
Mandiri sebesar Rp 500 miliar pada bulan September 2019.
Baca: Cerita Lengkap Mayat Pria Dicor di Bawah Musala, Ada Linggis & Pisau, Pelapor Minta Perlindungan
Selain itu Perseroan juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II WOM Finance 2019 sebesar Rp 1,68 triliun pada bulan Mei 2019.
Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar menyadari beratnya tantangan industri perusahaan pembiayaan, fokus dan strategi perseroan saat ini adalah menjaga stabilitas kinerja keuangan serta meningkatkan pertumbuhan bisnis Perseroan melalui fundamental yang kuat dan inovasi digital.
"Kami yakin ditahun 2020 dan yang akan datang, Perseroan akan tumbuh semakin positif dan melambung lebih tinggi untuk menunjukan eksistensinya sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia,” ujarnya.