News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sinergi dan Kolaborasi untuk Indusrtri BPR-BPRS Hebat

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perbarindo 2019 “Penguatan Sinergi BPR-BPRS untuk Memperluas Akses Layanan Perbankan Menuju Kemandirian Ekonomi di Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan industri yang tangguh dalam menghadapi gelombang apapun.

Industri BPR sejak berdiri dan bermunculan pada tahun 1988 (sebagai respon kebijakan Pakto 88), telah menghadapi pasang surut dari kehidupan industri keuangan di Negeri ini.

Industri BPR – BPRS saat ini hidup dalam ekosistem ekonomi yang sangat dinamis, penuh dengan persaingan usaha, regulasi yang dinamis dan hadirnya disrupsi teknologi.

Industri ini tetap survive dan hadir melayani masyarakat pedesaan dan Pelaku UMKM.

Demikian dikemukakan Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Djoko Suyanto di Jakarta, Senin (25/11/2019) menanggapi revolusi digital yang saat ini sedang terjadi.

"Revolusi digital telah menyadarkan kita bahwa saat ini kita telah berada pada tahap permulaan dari revolusi industri 4.0, yaitu revolusi yang mentransformasi proses bisnis dengan lebih memanfaatkan teknologi informasi, otomasi, termasuk artificial intelligence, internet of things, dan digital economy," kata Djoko.

Baca: Kinerja Industri Bank Perkreditan Rakyat ( BPR) dan BPR Syariah Masih Tumbuh

Revolusi digital tersebut, menurut Djoko, kemudian secara signifikan telah mengubah cara pandang dalam melakukan aktivitas ekonomi di berbagai belahan dunia seperti penggunaan e-commerce yang masif dan telah melahirkan modelmodel bisnis baru diantaranya berupa layanan peer-to-peer lending dan sharing economy.

"Melihat kenyataan tersebut, Industri BPR - BPRS harus melakukan inovasi dan adaptif terhadap perkembangan teknologi yang ada," katanya.

Walaupun keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Industri BPR – BPRS yang tidak akan pernah tersaingi yaitu fokus melayani UMKM, pendekatan personal, pelayanan mudah dan cepat, BPR sebagai community Bank dan keberadaannya menyebar merata di seluruh Indonesia. Untuk itu, pilihan Industri BPR - BPRS dalam merespon revolusi digital adalah melakukan strategic partnership dan kolaborasi.

"Tentunya dengan model bisnis yang saling melengkapi, menguntungkan dan mendorong tumbuh bersama.Sehingga dampak akhirnya, masyarakat yang dilayani lebih mudah, cepat dan aman," katanya.

Salah satu upaya tersebut adalah melalui Tema Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perbarindo 2019 yaitu “Penguatan Sinergi BPR-BPRS untuk Memperluas Akses Layanan Perbankan Menuju Kemandirian Ekonomi".

Dalam acara Seminar Nasional nanti, menurut Djoko, akan dihadiri oleh narasumber dari berbagai Industri yang dalam waktu dekat ini, tidak tertutup kemungkinan akan bersinergi dan berkolaborasi dengan Industri BPR – BPRS, yaitu antara lain KEIN RI, Koinwork, OVO, Investree, Bukalapak dan GETI (Authorized Global Channer Partner Alibaba.com).

Djoko optimis industri BPR - BPRS yakin Sinergi dan koloborasi dengan berbagai pihak strategis merupakan kunci untuk meningkatkan dan memperkuat daya saing Industri BPR – BPRS dalam menghadapi tantangan perekonomian global, disrupsi teknologi dan menjaga momentum pertumbuhan Industri BPR – BPRS untuk memperluas akses layanan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri secara ekonomi.

Untuk itu, dalam momentum Rakernas ini, Perbarindo akan melakukan penandatangan MoU dengan PT. Geti (ATT Group Alibaba.com, Authorized Global Channer Patner).

Adapun bentuk kerjasamanya adalah Program Mentoring Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dalam upaya Akselerasi Pemasaran E-Commerce Dari Pasar Lokal Menuju Pasar Global.

Selain itu, dalam momentum Rakernas kali ini akan adalah di launchingnya Aplikasi GCG dan MR BPR yang dinamakan BPRudent Platform. BPRPrudent adalah Aplikasi yang dapat membantu BPR – BPRS mengimplementasikan tata kelola Perusahaan dan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan regulasi yang ada.

Sebelumnya Perbarindo sudah meluncurkan Sistem Informasi Perbarindo, Rumah Lelang Perbarindo dan Jaringan Bersama (sharing bandwith). Dalam waktu dekat, Perbarindo juga akan merampung aplikasi penunjang operasional BPR – BPRS yaitu Loan Organising System (LOS), Skoring Kredit, Human Capital Management (HCM) dan aplikasi lainnya. Semuanya dilakukan untuk menyediakan rumah besar yang menyediakan kebutuhan apapun untuk kemudahan dan menunjang bisnis anggota Perbarindo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini