News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonom Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah Empat Persen

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk kontainer pengangkut peti kemas melintas di bangkai crane area dermaga Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (15/7/2019) sore. Akibatnya dari kejadian tersebut, satu unit Container Crane 3 ambruk menimpa truk yang sedang antre. Kondisi terkini untuk pelayanan bongkar muat sudah berjalan lancar. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Ekonom senior, Rizal Ramli beranggapan perekonomian Indonesia pada 2020 bakal makin nyungsep dibanding tahun ini.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman kabinet kerja ini menduga pertumbuhan ekonomi kembali anjlok dari target pemerintah di atas 6 (enam) persen.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi negatif ini akibat transaksi berjalan minus 7,6 miliar dollar AS, defisit pendapatan primer, neraca pembayaran dan neraca perdagangan negatif.

“Pada dasarnya indikator makro kita negatif dan besar. Tahun 2020 bakal berubah atau tidak jadi positif? Saya mohon maaf tahun depan depan lebih jelek dari tahun ini. Kalau ditanya kalangan pengusaha akan turun dibawah 4 (empat) persen,” kata Rizal di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Baca: Bandingkan Kerja Erick Thohir & Rini Soemarmo, Rizal Ramli: Saran Direksi Dipecat tapi Nggak Dipecat

Hal lain yang disoroti Rizal Ramli adalah pertumbuhan kredit hanya 7 (tujuh) persen di 2019 sementara syarat pertumbuhan ekonomi di atas 6 (enam) persen paling tidak kredit pertumbuhan harus kisaran 15 persen.

“Ini bagaimana bisa tumbuh ekonomi kita kalau penyaluran kredit loyo. Belum lagi daya beli masyarakat sangat merosot,” tambahnya.

Tahun depan, tutur Rizal, zombie company angkanya akan mencapai sepertiga dari yang ada sekarang, makro ekonomi anjlok, gagal bayar naik serta persentase NPL naik.

Ia memperkirakan Indonesia sedang dalam tahap creeping crisis atau sedang merangkak untuk sampai pada kondisi krisis 1998.

Adapun pemerintah perlu melakukan langkah kongkret mengantisipasi krisis ekonomi dengan cara strategi turn around.

“Ini bisa dilihat dari kondisi makro, mikro, maupun korporasi. Kalau dibiarkan terus menerus, bisa sangat membahayakan,” papar Rizal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini