News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Asabri

Analis Sarankan Investor Jauhi Saham yang Masuk Portofolio Investasi Asabri

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan beraktivitas di dekat papan informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Laporan Reporter Kontan, Akhmad Suryahadi 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Kinerja 13 saham yang masuk dalam portofolio PT Asabri (Persero) menunjukkan pergerakan yang tidak menggembirakan.

Saham yang didominasi oleh saham lapis dua dan tiga ini bahkan ada yang memberikan return negatif sepanjang 2019.

Dari 13 saham tersebut, terdapat saham dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT PP Property Tbk (PPRO) dan PT Indofarma Tbk (INAF). 

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, saham ini memiliki prospek yang lebih baik ketimbang 11 saham lainnya.

“Saham-saham tersebut (INAF dan PPRO) juga masih ada kejelasan atau lebih dikenal investor."

"Dalam artian lebih jelas dibandingkan saham-saham yang anjlok tersebut,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (13/1/2020).

Ia pun merekomendasikan investor untuk wait and see saham-saham yang masuk dalam daftar portofolio investasi PT Asabri. Saham-saham ini pun dinilai lebih cocok untuk aktivitas trading jangka pendek.

Baca: Fakta-fakta Baru Jebloknya Investasi Asabri di Saham, Ada Nama Benny Tjokro

“Kalau belum terlalu mengenal perusahaannya, lebih baik untuk jangka pendek saja untuk meminimalisir risiko karena harus dipantau terus,” sambungnya.

Setali tiga uang, Presiden CSA Institute Aria Santoso menyarankan agar investor memilih perusahaan yang memiliki fundamental positif untuk investasi jangka panjang.

Baca: Wakil Menteri Pertahanan: Prabowo Instruksikan Irjen Kemenhan Lakukan Audit Dugaan Korupsi di Asabri

Ia menilai, saham-saham yang masuk dalam portofolio Asabri saat ini belum menunjukkan kinerja yang positif.

Investor juga perlu mewaspadai pergerakan naik dalam jangka pendek. Aria menyarankan, ketika saham tersebut masuk dalam siklus pelemahan (downtrend), maka sebaiknya investor tidak menahan (hold) saham-saham tersebut.

“Sementara ini saya belum rekomendasikan beli untuk saham emiten-emiten tersebut,” kata Aria.

Untuk diketahui, Asabri memiliki kepemilikan setidaknya terhadap 13 saham dengan return negatif sepanjang 2019.

Saham-saham yang berkinerja buruk tersebut antara lain FIRE, SMRU, POLA, INAF, NIKL, PCAR, IIKP, MYRX, PPRO, HRTA, ICON, BBYB, hingga SDMU.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Analis tidak rekomendasikan saham yang masuk dalam portofolio Asabri 

 

 
  
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini