TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan impor China berhasil mengerek harga tembaga ke level tertingginya dalam delapan bulan terakhir. Senin (13/1), harga tembaga kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 6.290 per metrik ton.
Posisi tersebut, menguat 1,48% dibandingkan dengan penutupan Jumat (10/1) yang ada posisi US$ 6.198 per metrik ton.
Ini juga menjadi penguatan tembaga dalam enam hari secara berturut-turut.
Mengutip Reuters, impor tembaga China pada bulan Desember 2019 naik sebesar 9,1% dari bulan sebelumnya menjadi 527.000 ton. Ini merupakan jumlah tertinggi sejak Maret 2016 lalu.
Baca: Diminta Keluar dari Perairan Natuna oleh Kapal TNI AL Indonesia, Kapal China: Jangan Intervensi Kami
Data bea cukai China memperlihatkan, kenaikan impor terjadi karena meningkatnya aktivitas pabrik dan berkurangnya pasokan logam bekas yang akhirnya mengangkat permintaan terhadap tembaga.
Di sisi lain, impor biji tembaga dan konsentratnya mencapai 1,93 juta ton di Desember lalu. Angka ini turun 10,5% dari rekor di November yang mencapai 2,16 juta ton.
Anna Suci/Sumber: Reuters
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Harga tembaga rekor berkat kenaikan impor China naik