Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Industri Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah tumbuh secara signifikan di Tiongkok.
Apalagi negara itu berambisi untuk menjadi 'pemimpin' dalam bidang teknologi pada 2030 mendatang.
Menurut sebuah laporan Chinese Institute of Electronics, Tiongkok berharap bisa meningkatkan industri mereka dengan pencapaian lebih dari USD 8 miliar pada tahun 2022.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (20/1/2020), Chinese Institute of Electronics memproyeksikan industri AI Tiongkok akan mencapai nilai sekitar USD 30 miliar dalam waktu 2 tahun saja.
Baca: 7 Cara Alami Mencegah sekaligus Mengobati Penyakit Pneumonia yang Kini Heboh di Tiongkok
Hal ini menunjukkan bahwa 'bakat' adalah kunci utama dalam upaya pengembangan teknologi satu ini.
Sementara itu jika melihat pada akhir 2018 lalu, ada lebih dari 1,9 juta profesional AI baru yang tersebar di seluruh dunia, setengah dari mereka berasal dari Amerika Serikat (AS).
Namun saat ini Tiongkok akan membuktikan bahwa negeri tirai bambu ini akan bisa merajai sektor teknologi, termasuk bidang AI.
Dua ekonomi terbesar di dunia, baik AS maupun Tiongkok, keduanya memang tengah berlomba untuk berinvestasi secara besar-besaran dalam penerapan teknologi satu ini.
Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok pun telah mengusulkan kebijakan terkait pengaturan zona pilot AI di 20 kota di Tiongkok pada 2019.
Sedangkan untuk pekan lalu, pemerintah Guangzhou telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan zona yang didedikasikan khusus untuk AI.