TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sekarang memiliki beberapa " unicorn" alias perusahaan rintisan digital (startup) yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dollar AS atau Rp 13,6 triliun.
Belakangan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengisyaratkan bakal ada unicorn baru dari Indonesia pada 2020.
Hal tersebut disampaikannya usai acara Indonesia Millenial Summit 2020 di Jakarta pekan lalu.
Tak hanyaitu, Johnny juga memprediksi bahwa akan ada startup unicorn yang naik status menjadi decacorn dengan valuasi yang menembus 10 miliar dollar AS atau Rp 136 triliun.
"Ada yang potensial naik jadi unicorn, ada juga unicorn yang naik jadi decacorn," tutur Johnnya.
Johnny tak menjelaskan startup mana persisnya akan akan menjadi unicorn tahun ini, ataupun unicorn yang bakal menyandang status decacorn.
Baca: Tiga Startup Ini Siap Eksekusi Hasil Panen Produksi dari Para Petani
Dia hanya menyebutkan bahwa calon unicorn baru Indonesia bergerak di bisnis multiplatform.
Saat ini Indonesia memiliki lima unicorn, yakni penyedia layanan ride hailing GoJek, e-commerce Bukalapak dan Tokopedia, online travel Traveloka, dan penyedia platfom pembayaran digital Ovo. Salah satunya, Gojek, sudah mencapai valuasi decacorn.
Sejak tahun lalu sudah beredar spekulasi bahwa calon unicorn baru Indonesia berasal dari dunia pendidikan, karena besarnya proporsi APBN yang dialokasikan untuk sektor tersebut.
Pada 2017, pemerintah juga sempat mempublikasikan daftar startup yang berpotensi menjadi unicorn.