TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam laporan kinerja PT Bank Central Asia Tbk (BCA) segmen kredit mobil KKB-BCA mengalami penurunan 1,1 persen menjadi Rp 47,6 Triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan penurunan itu dirasakan utamanya di Jakarta.
“Memang ada yang menarik dari KKB. Keberadaan MRT dan taksi online jadi orang tidak lagi perlu untuk punya mobil,” kata Jahja di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Menurutnya, kebanyakan orang saat ini enggan membeli kendaraan bermotor karena urusan transportasi sudah mudah.
Hanya pesan melalui aplikasi bisa dijemput dan diantar sampai depan rumah.
“Dari segi service level kita akui lumayan menurunkan permintaan pasar khususnya di Jakarta. Buying power zaman dulu dibanding sekarang juga berbeda, pola hidup berubah,” ujarnya.
Namun demikian, Jahja menjelaskan bahwa KKB masih tetap top of mind untuk nasabah yang ingin kredit mobil.
Lagipun, industri otomotif roda empat memang sedang mengalami stagnansi sejak 2018 hanya 1 juta unit per tahun.
“Kita masih meningkat meski industrinya sedang stagnan,” tuturnya.
Sementara di kredit kendaraan bermotor roda dua, BCA tengah melakukan konsolidasi untuk bisa merebut pasar melalui penawaran yang kompetitif.