TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki usia ke-5 tahun, Prudential Indonesia melanjutkan kegiatan edukasi tentang asuransi ke masyarakat seputar produk asuransi konvensional dan syariah demi meningkatnya literasi keuangan di Indonesia.
Kegiatan edukasi ini dipadukan dengan aktivitas pemasaran melalui kegiatan kampanye yang dijalankan sejak tahun lalu bertajuk We DO.
Luskito Hambali, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia menyatakan, kampanye ini diturunkan ke dalam empat fokus, yaitu We Do Health, We Do Wealth, We Do Technology dan We Do Good.
Lewat We Do Wealth, Prudential memberikan solusi dan membantu konsumen dalam membuat perencanaan keuangan agar konsumen bisa meningkatkan kesejahteraannya di masa depan.
Di kegiatan ini, teknologi menjadi hal kunci untuk mewujudkan beragam inovasi yang tepat sasaran bagi kebutuhan pelanggan yang semakin dinamis.
"Kami telah mengintegrasikan inisiatif-inisiatif digital ke dalam strategi perusahaan. Hal ini sejalan dengan semangat We Do Technology,” ujar Luskito.
Baca: Naik Motor Surabaya-Yogya, Ayah Korban Susur Sungai Ungkap Penyesalan Baru Turuti Keinginan Anaknya
Prudential membuat ekosistem digital sejak 2019 dengan melibatkan perusahaan teknologi terkemuka.
Langkah ini akan disusul dengan pengenalan aplikasi Pulse by Prudential yang akan direalisasikan dalam waktu dekat. Luskito menyatakan, aplikasi ini dapat dimanfaatkan nasabah Prudential maupun masyarakat luas.
Baca: Diduga Akan Disabotase, Ada Gundukan Batu Menumpuk di Rel Kereta di Lumajang
Luskito menambahkan, perusahaannya jug menjaga tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dengan mengacu pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku dalam seluruh proses bisnis perusahaan yang melibatkan pelanggan, regulator, mitra bisnis, dan stakeholder lainnya.
Sejalan dengan semangat We Do Good, Prudential juga menggelar Journalist Masterclass 2020 pada Jumat, 21 Februari 2020 dengan melibatkan sejumlah jurnalis media untuk meningkatkan literasi di bidang keuangan.
Di kegiatan ini, Prudential juga mengundang ekonom untuk mengulas tentang tren ekonomi Indonesia ke depan. Di kegiatan ini juga dibedah tentang cara membaca laporan keuangan perusahaan asuransi.
Luskito Hambali menjelaskan, program Prudential Indonesia Journalist Masterclass 2020 merupakan salah satu upaya untuk mendukung kerja jurnalistik. "Di kegiatan ini kami berbagi sudut pandang tentang bagaimana para pelaku industri memahami laporan keuangan perusahaan asuransi serta untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Di kegiatan ini Prudential menghadirkan ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadidan Paul Setio Kartono, Chief Strategy Officer Prudential Indonesia.
Dalam paparannya, Fithra Faisal memprediksi asuransi umum di Indonesia akan tumbuh 5 persen hingga 6 persen tahun 2020 ini. Sementara, asuransi jiwa hanya tumbuh 3 persen hingga 4 persen. Secara total industri asuransi rata-rata akan tumbuh 5 persen di 2020 ini.
"Industri asuransi masih tumbuh tapi ada kecenderungan melambat jika dibanding 2019 lalu karena ada shock dari Jiwasraya dan Asabri," ungkap Fithra Faisal.