News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dirut LPDB: Penyaluran Dana Bergulir Sasar Komoditas

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirut Smesco Indonesia Leonard Theosabrata dan Dirut LPDB-KUKM Supomo dalam diskusi di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo mengejar target 100 persen penyaluran bergulir ke sektor produktif berbasis komoditas.

“Tahun 2020 ini target kita 12 ribu koperasi sekarang baru 20,46 persen kita kejar sampai akhir tahun. Pak Menteri berharap percepatan itu bisa dilakukan," kata Supomo dalam diskusi di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Mantan Dirut PT Bahana Artha Ventura ingin lembaganya menjadi alternatif pembiayaan yang ramah dan mengayomi.

Baca: Menag Fachrul Minta Masyarakat Tak Lakukan Salam Apalagi Cipika-Cipiki

Baca: Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona

Menurutnya, tidak mudah untuk bisa mendampingi seluruh UMKM berwadah koperasi maupun non-koperasi.

Supomo mengatakan LPDB akan jalan berdampingan dengan Smesco Indonesia melakukan pemetaan.

“LPDB tidak memiliki cabang sehingga sulit untuk menjangkau. Bersama Pak Leo (Dirut Smesco) kita akan menentukan mana UMKM komoditas yang prioritas,” sambungnya.

Sejauh ini, total penerima dana bergulir tahun 2008 - 2020 sebanyak 139.707 UMKM.

Tahun ini, 1.924 UMKM non anggota koperasi menerima dana bergulir dan 532 UMKM anggota koperasi sudah menerima pembiayaan.

Sebelumnya, MenkopUKM Teten Masduki menginstruksikan penyaluran dana bergulir 100 persen ke koperasi produktif sebagai upaya mendukung program Kementerian Koperasi dan UKM.

Target pembiayaan tahun 2020 sebesar Rp 1,85 Triliun yakni 70 persen untuk koperasi sektor riil (produktif) dan 30 persen ke koperasi simpan pinjam (KSP).

“Walaupun tahun sebelumnya 85 persen ke KSP, saya pikir tantangan ke sektor produktif ini bisa kami jalankan asal value proposition mudah dan cepat,” urainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini