TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi wabah pandemo virus corona yang sangat mematikan saat ini, maajemen Gojek membuat terobosan berani.
Mereka memangkas dan mendonasikan 25 persen dari gaji tahunan Co-Chief Executive Officer (CEO) dan jajaran manajemen seniornya untuk membantu mitra driver, merchant dan mitra lainnya yang pendapatannya terdampak akibat perlambatan ekonomi karena pandemi Covid-19.
Selain itu, Gojek juga memutuskan mengalihkan anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan Gojek untuk dana bantuan yang sama.
Manajemen Gojek juga akan mendorong agar pihak lain juga dapat memberikan donasi, terutama para partner korporat Gojek.
Program penggalangan dana bantuan untuk mitra Gojek ini diluncurkan Co-CEO Gojek hari ini, Selasa, 24 Maret 2020 di Jakarta.
Ratusan ribu mitra driver dan merchant saat ini mengalami penurunan pendapatan seiring dengan berkurangnya mobilitas para pelanggan di masa pandemi ini, mengikuti himbauan untuk bekerja di rumah dan social distancing untuk meminimalisir risiko penularan.
Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona
Dana bantuan ini dimaksudkan untuk mendukung stabilitas finansial mitra driver sambil mereka menunggu situasi kembali kondusif.
Dalam keterangan pers tertulis bersama yang dikirim kepada Tribunnews, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi mengatakan Dana Bantuan Mitra Gojek yang disebut Gojek Partner Support Fund akan dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk, yaitu Yayasan Anak Bangsa Bisa.
Baca: Fresh! SUV 7-Seater dengan Fitur Cerdas I-Auto dari DFSK Siap Meluncur April
Yayasan ini berencana untuk bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, komunitas sosial dan perkumpulan mitra driver untuk menentukan cara terbaik dalam penyaluran dana bantuan.
Prioritas utamanya untuk mendukung stabilitas finansial mitra driver dan mitra lainnya di tengah periode ketidakpastian ini.
“Di Gojek, pandemi telah memaksa kami untuk bekerja dari rumah, membawa kami keluar dari zona nyaman untuk menjalankan bisnis secara berbeda, dan menciptakan banyak tantangan saat kami berupaya menyesuaikan diri," sebut Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi.
Keduanya menyatakan, masalah yang dihadapi Gojek saat ini tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang dihadapi mitra driver, merchant dan service provider.
"Mata pencahariannya sangat bergantung pada perputaran roda ekonomi, yang kini tengah melambat akibat pandemi ini,” sebut keduanya.
“Tim kami bekerja tanpa lelah dan tanpa henti untuk mengurangi beban mereka. Kami melakukan berbagai inisiatif mulai dari meluncurkan berbagai program edukasi dan prosedur baru untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mitra," ungkap Andre dan Kevin.
Mereka menyatakan, Gojek memberikan kesempatan bagi pengguna layanan Gojek untuk memberikan tip lebih bagi driver dengan menambahkan pilihan nominal tip hingga Rp 100 ribu di aplikasi Gojek.
Inisatif lainnya yang dilakukan adalah memberikan skema bantuan pendapatan untuk mitra driver yang terkena COVID-19.
"Walaupun upaya-upaya ini membawa dampak positif, kita tidak bisa berhenti sampai di sini,” ujar Andre dan Kevin.
“Kita tidak boleh lupa bahwa pada awalnya Gojek didirikan sebagai sebuah social enterprise; artinya kami selalu percaya bahwa penting bagi kami untuk selalu melakukan hal yang benar untuk masyarakat. Terutama saat ini, lebih dari sebelumnya, merupakan waktu tepat untuk bertindak berdasarkan pada jati diri kita," ujar keduanya.