TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di kalangan pelaku bisnis kuliner, nama Bedi Zubaedi cukup dikenal sebagai wirausahawan sukses.
Semangatnya untuk maju dan memiliki bisnis sendiri mengantarkannya pada keberhasilan mengembangkan sejumlah bisnis waralaba makanan dan minuman dengan outlet yang terus berkembang.
Bedi berhasil melahirkan beberapa brand yang sukses dia kelola sendiri dan dia kembangkan melalui konsep kemitraan atau waralaba.
Memasuki 2012, Bedi mendirikan bendera untuk payung usahanya ini dengan nama Bedi Corporation dan fokus bergerak di bidang food and beverage.
Beberapa brand yang sukses dia lahirkan diantaranya Quick Chicken di tahun 2000 dan kini dikembangkan lewat konsep kemitraan rumah makan siap saji lokal.
Beberapa brand lainnya yang sukses dia kembangkan adalah Huma Steak di tahun 2012 dan dilanjutkan dengan brand makanan Bedilicious, Nomi Nomi Delight.
Dia kemudian berhasil mengibarkan bendera bisnis rumah makan Ayam Goreng Kampung Hj. Listiawari, AGTL Ny. Nannys dan yang terbaru, adalah brand Makan Bakso yang baru dia rintis pengembangannya di awal 2020 ini.
Baca: Di Kota Padang, Bule Dicegah Masuk Pasar Tradisional demi Waspadai Pandemi Corona
Gerai pertama 'Makan Bakso' dibuka di Bekasi, awal Maret lalu.
Meskipun masuk di kategori bisnis yang menunya bisa ditemukan di setiap sudut kota, Bedi mengaku sangat optimis bisnis kedai bakso yang digarapnya akan sukses mengikuti jejak brand kuliner yang dia bangun sebelumnya.
Baca: Hati-hati, Klorokuin Itu Obat Penyembuhan, Bukan untuk Pencegahan Corona
Untuk konsep Makan Bakso ini, Bedi mengaku mengusung konsep kekinian dengan fokus pada kualitas produk dan keunikannya agar bisa bersaing di pasar.
“Kami mencoba menghadirkan Makan Bakso dengan konsep berbeda, dengan jaminan utama kebersihannya, kehalalannya menu yang unik dan harga terjangkau," kata dia.
Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona
"Memang, kategori bakso masuk ke dalam ‘makanan sejuta umat’, Tapi jika yang ditawarkan adalah konsep baru dan menu yang unik, saya percaya bisa menjadi pilihan utama para pecinta bakso," ujar Bedi Zubaedi baru-baru ini.
Bedi mengaku meracik sejumlah menu unik untuk brand gerai Makan Bakso-nya. Misalnya, bakso polos, urat, jumbo dan ditambah bakso kekinian dengan isi keju, mozarela.
Menu andalannya adalah bakso Tamago, dengan ciri khas telur ceplok setengah matang yang disajikan di atas bakso dan mie.
Untuk kuah kaldunya Bedi Zubaedi mengaku menggunakan bahan consommé, sumsum dan iga yang menurut Bedi akan membuat menu-menu yang disiapkannya makin bergizi dan memberi energi tinggi jika dinikmati.
Benita Adzani yang menjadi managing director Makan Bakso mengatakan, tahun 2020 ini menargetkan bisa mendirikan 10 gerai Makan Bakso.
Agar cepat berbiak cabang-cabangnya, pihaknya membuka juga konsep kemitraan dengan nilai investasi mulai dari Rp 150 juta – Rp 400 juta untuk satu gerai yang akan didirikan calon mitra.
Pihaknya menawarkan dua konsep kerjasama ke calon mitranya, yakni, managed by principal atau managed by mitra sendiri.