Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen pesawaat asal Amerika Serikat (AS), Boeing memperpanjang penutupan pabrik akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Situs AFP, Selasa (7/4/2020) mengabarkan, di fasilitas Puget Sound, Seattle, AS, Boeing menghentikan aktivitas poduksi pembuatan pesawat mereka.
Hal ini dilakukan Boeing, untuk melindungi staf mereka dari penyebaran Covid-19 yang telah merenggut nyawa seorang karyawan mereka.
"Kesehatan dan keselamatan karyawan kami, keluarga, dan komunitas merupakan sebuah prioritas kami," ujar Presiden Divisi Pesawat Komersial Boeing, Stan Deal.
Boeing juga mengalami kerugian akibat banyaknya perjalanan maskapai penerbangan yang ditangguhkan, serta adanya maskapai yang merugi akibat adanya Covid-19.
Baca: Penumpang Sepi karena Wabah Corona, Maskapai Penerbangan Mulai Rumahkan Karyawan
Hal itu menyebabkan perusahaan ini merugi, dan mencari lebih dari US$ 60 miliar dalam dukungan federal untuk menutup kerugian perusahaan.
Tawarkan Program PHK
Sebelumnya Boeing menawarkan program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kepada 161 ribu karyawannya.
Program PHK sukarela ini seperti dilansir CBS News, Sabtu (4/4/2020), diumumkan melalui memo oleh CEO Boeing, Dave Calhoun.
Baca: Pendapatan Negara Anjlok Selama Pandemi Corona, PNS Terancam Tidak Terima THR
Paket PHK sukarela ini masih disertai gaji dan tunjangan.
Baca: Kisah Heroik J, Meninggal Tertimbun Longsor demi Selamatkan Ibunya yang Lumpuh
"Program ini ditawarkan karena kemungkinan industri penerbangan akan pulih sangat lambat, karena penyebaran wabah Covid-19," ucap Calhoun.
Ia menyebutkan, pendapatan Boeing tergerus setelah virus ini menyebar, dan banyak maskapai penerbangan mulai mengurangi pembelian pesawat baru.