News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Komisi IX Heran, Indonesia Butuh Banyak APD Tapi Pemerintah Malah Ekspor

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) di sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU), di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Proses pemakaman korban positif Covid-19 maupun yang masih berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) harus mengikuti protokol kesehatan, yakni antara lain petugas mengenakan alat pelindung diri (APD), jenazah segera dikuburkan, dan keluarga yang hadir dibatasi seminimal mungkin. AFP/Bay Ismoyo

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR mendesak pemerintah memaksimalkan pemenuhan kebutuhan alat pelindung diri (APD) berstandar WHO di dalam negeri bagi para tenaga medis yang berjibaku menyelamatkan nyawa masyarakat yang terinfeksi virus corona sebelum memutuskan mengekspor APD ke berbagai negara.

“Ini kan suasana darurat, seluruh upaya harus dikerahkan untuk mengatasinya, termasuk dari sisi pemenuhan kebutuhan APD untuk tenaga kesehatan," kata Anggota Komisi IX DPR Saleh P Daulay kepada wartawan, Jakarta, Jumat (17/4/2020).

Saleh P. Daulay menyatakan hal tersebut menanggapi penyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia akan mengekspor APD.

Menurut Saleh, kelangkaan pasokan kebutuhan APD di dalam negeri juga disebabkan oleh sulitnya mendapatkan bahan baku dan mayoritas masih harus diimpor.

Baca: Daihatsu Tutup 68 Diler dan Perpanjang Penghentian Pabrik karena PSBB yang Diperluas

"Kan aneh kalau kita mengekspor barang yang bahan bakunya impor, anehnya karena kita sendiri sedang membutuhkan," kata politikus PAN itu. 

Baca: Wishnutama Koreksi Pernyataan Luhut Akan Tarik Wisatawan China, Korsel dan Jepang

Saleh menjelaskan, tenaga medis di dalam negeri masih akan membutuhkan APD dengan jumlah besar, apalagi BIN memprediksi puncak penyebaran virus terjadi pada bulan Juli 2020. 

Baca: Kisah Ika Dewi Jadi Supir Ambulans Perempuan Atas Dasar Kemanusiaan

"Mestinya, stock APD dalam negeri dipenuhi terlebih dahulu. Soal rencana ekspor itu, saya kira bisa dipikirkan belakangan," tutur Saleh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini