News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

‘Berhenti Bukan Jawaban’, Kisah Dua Pelaku Usaha yang Tetap Bertahan Di Tengah Corona

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fitri Saniatul Hasanah (kiri) dan Qonita Azzahra (kanan) yang tetap bertahan membuka usahanya ditengah pandemi COVID-19. (IST

TRIBUNNEWS.COM – Hadirnya pademi COVID-19 di seluruh dunia, bahkan di Indonesia telah melahirkan kondisi ‘normal baru’ sehingga membuat semua masyarakat harus aktif menghasilkan ide-ide untuk mengatasi permasalahan ekonomi sekarang ini.

Inilah yang dilakukan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk dapat bertahan dalam masa penuh tantangan ini. Melakukan strategi baru dengan memanfaatkan layanan GrabExpress.

Strategi tersebut diterapkan dua social sellers. Mereka adalah Fitri Saniatul Hasanah dan Qonita Azzahra.

Melalui bisnis makanannya, Vidikitchen, Fitri Saniatul Hasanah yang berdomisili di Bandung ini awalnya khawatir bisnisnya ini akan terkena imbas.

Apalagi semenjak pandemi ini menyebar di Indonesia, Fitri mengaku sempat berpikir menutup usahanya untuk sementara waktu.

“Tapi saya sadar bahwa ada orang lain yang nasibnya bergantung pada saya, contohnya pegawai saya dan juga pengemudi GrabExpress yang membantu mengirimkan makanan untuk pelanggan saya,” ujarnya.

Alhasil walaupun ditengah pandemi ini masih ada orang yang memesan makanannya, dan Fitri merasa bersyukur dengan hal ini.

Fitri Saniatul Hasanah dengan usaha makanannya ‘Vidikitchen’.

Masih adanya pesanan ini tentu tak lepas dari kegigihan Fitri untuk tetap berusaha, usahanya untuk selalu menjaga kebersihan, dan memanfaatkan GrabExpress.

“Menurut saya bisnis makanan adalah bisnis yang sangat sensitif terlepas dari adanya pandemi ini atau tidak. Jika kita lalai dalam menjaga kebersihan, nama baik brand kitalah yang menjadi taruhannya,” ujar Fitri.

Oleh karena itulah, ia selalu berusaha untuk memastikan kebersihan dapur dan peralatan masaknya selama ini.

Selain itu, usaha Fitri juga semakin terbantu dengan fitur ‘Kirim ke Banyak Tujuan dan Banyak Pemesanan Sekaligus’ yang dimiliki GrabExpress.

Lewat fitur ini Fitri mengaku bisa mengirimkan hingga ke 5 alamat dalam 1 pesanan dan memesan hingga 10 mitra pengemudi dalam waktu bersamaan.

Menurutnya fitur ini membantu untuk dapat menghemat waktu dan mengirimkan pesanan dengan lebih cepat.

Sama halnya dengan Fitri, Qonita Azzahra yang masih menjalankan usahanya selama pandemi COVID-19 di Medan.

Qonita membuka usaha busana muslim bernama Qonita Project, yang merupakan bisnis orang tuanya.

Bisnis ini berkembang pesat, apalagi sejak tahun 2017 dengan memanfaatkan marketplace, Qonita bisa memasarkan barangnya ke seluruh Indonesia.

Namun semenjak terjadinya pandemi COVID-19, usahanya pun terkena imbasnya. “Memang ada penurunan dari segi pesanan, tapi saya masih sangat merasa bersyukur karena masih ada orang yang tetap membeli barang yang saya jual,” ujar Qonita.

Ada dua faktor yang membuat bisnis Qonita bertahan. Pertama, hadirnya marketplace, dan kedua, adanya GrabExpress yang dengan fitur ‘Bukti Pengiriman dan Pelacakan Langsung’ membantu Qonita menjaga kepercayaan pelanggannya.

Berkat fitur ini, ia dapat memantau proses pengiriman dengan masuk ke tautan yang otomatis akan dikirimkan ke aplikasi Grab pada saat proses pengantaran.

Selain itu, Qonita juga mendapatkan bukti pengiriman barang melalui foto yang akan diambil kurir saat pengambilan dan pengiriman barang.

Melihat kesuksesan para pelaku UMKM untuk bertahan saat masa pandemi COVID-19 di atas, Managing Director Grab indoensia Neneng Goenadi mengaku kagum dan percaya di masa sulit seperti ini berhenti berusaha bukanlah jawaban.

“Di masa yang sulit seperti saat ini, kami sadar bahwa berhenti berusaha bukanlah jawaban. Oleh karena itu saya sangat kagum melihat semangat yang dimiliki para pegiat UMKM di Indonesia yang terus melanjutkan bisnisnya bukan hanya untuk mereka sendiri tapi juga untuk orang lain,” ujar Neneng.

Neneng juga menambahkan jika dengan semangat tersebut, kita bisa beradaptasi dengan situasi ini dan menjaga roda perekonomian Indonesia terus berputar agar bisa mengembalikan kestabilan ekonomi nantinya setelah pandemi ini berlalu.

Rasa optimis ini tercermin dari data yang dikumpulkan oleh Grab dimana sejak menyebarnya COVID-19, layanan GrabExpress mengalami peningkatan pengiriman yang dilakukan social seller sebanyak 40%.

International Monetary Fund (IMF) dan World Bank juga memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh positif di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.

“Tak hanya itu, Grab juga berterima kasih kepada seluruh mitra pengantaran GrabExpress yang masih berjuang di garda terdepan untuk membantu para penggiat UMKM di seluruh Indonesia dapat terus menjalankan bisnis mereka. Mari kita bekerja sama untuk melawan pandemi COVID-19 ini serta selalu menjaga kesehatan dan keamanan bersama,” tutup Neneng.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini