Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso merevisi target serapan beras tahun ini dari 950 ton menjadi tidak terhingga.
Koreksi ini dilakukan sebagai langkah kesiapan menghadapi krisis pangan akibat pandemi Covid-19.
"Targetnya menjadi tidak terhingga, kami akan serap sebanyak-banyaknya. apalagi kita akan menghadapi panen raya. Bulog menjamin ketersedian stok beras dalam rangka menjaga CBP (cadangan beras pemerintah)," kata Buwas, sapaannya saat RDP dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (20/4/2020).
Menurutnya, Bulog sudah melakukan pemetaan terhadap 10 wilayah yang berpotensi memasuki musim panen raya di akhir April ini.
Baca: Bank Dunia Prediksi Perekonomian Indonesia Masih Tumbuh Dengan Baik
Baca: Ketika Dewasa Betrand Peto Pengin Jadi Polisi, Ruben Onsu sebagai Orangtua Mendukungnya
Baca: Waspada Pergeseran Tindak Kriminal, Trend Pencurian Minimarket dan Motor Mulai Meningkat
"April, Mei, jJuni jadi sudah ada 10 wilayah yang akan produksi panen gabah. Dan ini akan kami serap, sudah kami mulai hari ini. Kami melibatkan dari tim serap gabah dibantu koramil," tambahnya.
Buwas menyadari kelangkaan pangan bisa terjadi di saat kondisi wabah global ini masih berlangsung, karenanya Bulog menyiapkan ketersedian stok aman terutama menjelang ramadan dan Idul Fitri.
"Penyerapan kami sebanyak-banyaknya tidak dibatasi. Kami turun langsung ke lapangan menyerap membeli. Kecuali ada beberapa tempat yang kualitasnya jelek karena serangan hama, yang bagus kami beli," tuturnya.