Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kesekretariatan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Yahya Kuncoro menegaskan 50 persen kapal penumpang yang dimiliki perseroan, secara optimal bisa dialihfungsikan sementara untuk mengangkut muatan logistik.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan perseroan terhadap aturan yang baru saja ditetapkan pemerintah terkait larangan mudik menggunakan moda transportasi laut, mulai 24 April hingga 8 Juni 2020.
Baca: Mulai 24 April, Kemenhub Hentikan Operasional Kapal Penumpang untuk Angkutan Mudik
Baca: Permenhub 25/2020 Terbit, Seluruh Moda Transportasi Publik Dilarang Beroperasi untuk Mudik
Kebijakan pemerintah ini memang dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Terkait transportasi yang difokuskan sementara untuk muatan logistik ini, ia mengatakan bahwa sekitar 50 persen dari total kapal penumpang Pelni memiliki ruang yang mampu mengangkut muatan kontainer secara maksimal, baik dry maupun reefer container, general cargo.
Tidak hanya itu, beberapa kapal penumpang ini juga bisa digunakan secara lebih optimal karena mampu mengangkut kendaraan.
Selama ini Pelni memang terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan logistik hingga ke seluruh pelosok tanah air, bahkan ke Indonesia bagian Timur.
"Pelni sendiri memiliki komitmen untuk membantu pemenuhan kebutuhan logistik di seluruh wilayah di Indonesia, terutama Indonesia Timur sehingga dapat menjaga stabilitas kebutuhan barang di Indonesia," ujar Yahya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2/2020).
Perseroan, kata dia, hanya akan menyiapkan seluruh kapal untuk mengangkut muatan logistik saja.
Termasuk kapal yang biasa ditumpangi oleh para penumpang.
"Berdasarkan aturan tersebut, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik," kata Yahya.
Saat ini Pelni telah mengoperasikan 26 kapal penumpang dan singgah pada 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selama ini, selain melakukan kegiatan operasional mengangkut penumpang, Pelni pun turut melayani 45 trayek kapal perintis.
Kapal perintis ini menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk yang bermukim di daerah Tertinggal, Terpencil, Terdepan, dan daerah Perbatasan (T3P), di mana kapal perintis telah singgah pada 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.