News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kebutuhan Ventilator Semakin Tinggi saat Covid-19, Kemenperin Beri Kemudahan Regulasi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Ventilator atau alat pernapasan buatan Jepang yang jumlahnya sangat kurang di Jepang. Rabu (15/4/2020) pemerintah Jepang mengimbau produsen ventilator untuk meningkatkan produksi dan memudahkan pendaftaran.

Produksi Ventilator Terus Digenjot, Kemenperin Beri Kemudahan Regulasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan ventilator untuk penanganan virus corona atau Covid-19 terus bertambah seiring bertambahnya kasus positif Covid-19.

Beberapa perguruan tinggi pun saat ini sudah memulai proses produksi ventilator dari hasil pengembangan penelitian mereka.

Baca: Virus Corona Mudah Jangkiti Warga yang Terpapar Polusi Udara? Guru Besar UI Beri Penjelasan

Perkembangan pembuatan ventilator yang dilakukan tim dari berbagai perguruan tinggi ini memperlihatkan hasil yang cukup positif.

Tim Jogja yang terdiri dari Universitas Gadjah Mada, PT Yogya Presisi Teknitama Industri (YPTI), STECHOQ dan Swayasa Prakarsa mengembangkan Ventilator Type-Rapid Deploy atau Ambu Conversion Kit yang akan mulai diproduksi massal pada minggu ketiga Mei 2020 dengan kapasitas produksi 30 unit per hari.

Kemudian, Ventilator Type-High End ICU yang akan mulai diproduksi pada awal Juni sebanyak 15 unit per hari.

Tim juga sedang melakukan pengembangan Ventilator Type-HFNC emergency dengan kapasitas produksi sebanyak 20 unit per-hari.

Tim tersebut juga sedang melakukan penjajakan kerjasama produksi dengan Pindad Persero.

"Hal ini merupakan salah satu kolaborasi kerjasama strategis dalam mewujudkan percepatan hadirnya industri ventilator di dalam negeri," tutur Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, Kamis (30/4/2020).

Tim lain seperti Universitas Indonesia (UI) saat ini sedang mempersiapkan uji klinis terhadap ventilator produksinya.

Uji klinis akan dilakukan bekerja sama dengan Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran UI.

Selain itu, tim ini juga sedang melakukan penjajakan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta untuk memproduksi ventilator.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini