Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengerahkan dua kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk menindaklanjuti adanya kapal yang kandas di perairan Batam.
Dua kapal yang dikerahkan melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban, yaitu KN. Kalimashada - P.115 dan KN. Sarotama - P.112.
Direktur KPLP Ahmad dalam keterangannya, Senin (11/5/2020) mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi adanya kapal kandas dari Vessel Traffic Services (VTS) Batam dan segera meluncurkan kapal patroli KPLP yang tiba di lokasi kejadian pada pukul 04.45 Lt.
Dia mengatakan, dua kapal yang kandas di perairan Batam adalah kapal kontainer MV. Sharaz, dan kapal MV. Samudra Sakti.
Baca: Unboxing Samsung Galaxy A31, Partner Seru untuk Bikin Konten-konten Live
Keduanya kandas di Perairan Batu Berhenti, Pulau Sambu, Batam, Kepulauan Riau.
Sementara itu menurut Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Capt. Handry Sulfian, mengatakan bahwa Pangkalan
PLP Kelas II Tanjung Uban juga melakukan koordinasi dengan VTS Batam, KSOP Tanjung Balai Karimun dan KSOP Khusus Batam.
Baca: BI Klaim Sudah Injeksi Likuiditas Rp 503,8 Triliun untuk Pandemi Corona
Menurutnya, bahwa kapal MV. Sharaz GT. 74.175 berlayar dari Port Klang Malaysia menuju Shanghai, China dan saat ditemukan dalam kondisi miring 4° ke kiri serta melintang di dekat rambu suar Batu Berhenti.
"Untuk kapal MV. Samudra Sakti GT. 14.446 yang berlayar dari Belawan kandas namun posisi masih aman, stabil dan tidak mengalami kebocoran," ujar Capt. Handry.
Kapal MV. Samudra Sakti dilaporkan kandas pada posisi 01° 11' 097" N - 103° 52' 905" E dan kapal MV. Sharaz kandas pada posisi 01° 11' 25" N - 103° 52' 854 " E.